Surat Kabar Arab Saudi Terbitkan Tulisan Asal Israel untuk Pertama Kali, Ternyata Ini Alasannya

- 6 Februari 2021, 18:34 WIB
 Ilustrasi penulis.
Ilustrasi penulis. /StartupStockPhotos/pixabay.com/startupstockphotos

SEMARANGKU – Surat Kabar popular di Arab Saudi 'The Arab News' memuat tulisan dari penulis Israel untuk pertama kalinya pada 5 Februari 2021.

Surat kabar Arab Saudi tersebut memuat tulisan dari dua penulis Israel.

Dua penulis Israel yang tulisannya dimuat pertama kali oleh Surat Kabar Arab Saudi adalah Dr Hay Eytan Cohen Yanarocak dan Dr Jonathan Spyer.

Baca Juga: Hari Pertama Gerakan Jateng di Rumah Saja, Ganjar Pranowo: Brebes Sepi Tapi di Pati Ada Pasar Buka

Baca Juga: PBB: Masa Pandemi Tingkatkan Kelompok Terorisme di Negara Ini

Tulisan dari penulis Israel dimuat pertama kalinya di Surat Kabar Arab Saudi

Dikutip dari Middle East Monitor, Sabtu, 6 Februari 2021, artikel dari dua penulis berasal dari Israel tersebut membahas tentang pemerintahan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang makin otoriter dan dugaan pembentukan jaringan milisi swasta yang terdiri dari para pejuang perang saudara Suriah.

"Peran – milisi pribadi Suriah – mereka adalah untuk memajukan rencana besar Erdogan untuk membangun kembali pengaruh atas wilayah yang secara kasar menumbangkan bekas Kekaisaran Ottoman, dari wilayah Palestina hingga Suriah dan Kaukasus hingga sejauh Kashmir,” cuplikan tulisannya.

Baca Juga: Jadwal dan Link Live Streaming Liga Italia Serie A Genoa vs Napoli di RCTI Sabtu, 6 Februari 2021

Baca Juga: Makin Ekstrem! Petani India Blokir Jalan dengan Traktor, Truk, dan Tenda Darurat, Protes Reformasi Pertanian

“Menurut ke beberapa laporan, Proksi ini memberi Presiden Turki sejumlah besar tenaga asing yang tersedia, terorganisir, terlatih, mudah dikerahkan dan mudah dibuang sebagai alat proyeksi kekuasaan, yang dapat digunakan dengan tingkat penyangkalan yang masuk akal," tulis Yanarocak dan Spyer.

Mereka menambahkan bahwa Barat harus menekan Erdogan untuk mengakhiri praktik jahat tersebut.

"Ini harus diakhiri. Milisi, kelompok teror, dan ekstrimisme Islam adalah elemen yang harus dikalahkan oleh Timur Tengah jika ingin mencapai stabilitas dan rekonstruksi," tegas mereka.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x