Cuaca Ekstrim Bakal Melanda Jawa Tengah Seminggu Kedepan, Ganjar Pranowo: Semua Siaga Satu

6 Februari 2021, 20:04 WIB
Ilustrasi cuaca ekstrim yang akan melanda Jawa Tengah seminggu kedepan, Ganjar Pranowo instruksikan semua siaga satu /pixabay

SEMARANGKU - Seminggu kedepan cuaca ekstrim diprediksi akan melanda Jawa Tengah dan sekitarnya Ganjar Pranowo meminta semua pihak siaga satu.

Cuaca ekstrim di Jawa Tengah sudah nampak hari ini dimana hujan mengguyur sejak Jumat 5 Februari malam dan hasilnya kota Semarang dikepung banjir.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan agar semua pihak terkait dan masyarakat pada umumnya untuk waspada dan siaga satu karena cuaca ekstrim ini bakal melanda selama seminggu menurut pantauan BMKG.

Baca Juga: Dimas Ekky Tetap akan Balap Bela Mandalika Racing Team Indonesia di Ajang FIM CEV Moto2 2021

Baca Juga: Surat Kabar Arab Saudi Terbitkan Tulisan Asal Israel untuk Pertama Kali, Ternyata Ini Alasannya

Cuaca buruk dan ekstrim ini terpantau di sejumlah daerah di Jawa Tengah yang dikabarkan terendam banjir usai curah hujan tinggi melanda pada Sabtu 6 Februari.

Ganjar Pranowo meminta seluruh kepala daerah termasuk Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Palang Merah Indonesia serta masyarakat untuk siaga satu.

"Banjir yang terjadi hari ini, dari laporan BMKG karena kondisi curah hujan yang ekstrem. Beberapa daerah khususnya Kota semarang memang ekstrem, sehingga curah hujan tinggi sekali. Maka saya minta BBWS siaga, BPBD siaga, masyarakat disiapkan dan tempat pengungsian termasuk logistik semua dipastikan aman," kata Ganjar Pranowo dalam keterangan resminya.

Baca Juga: Hari Pertama Gerakan Jateng di Rumah Saja, Ganjar Pranowo: Brebes Sepi Tapi di Pati Ada Pasar Buka

Baca Juga: PBB: Masa Pandemi Tingkatkan Kelompok Terorisme di Negara Ini

Pihaknya sudah berkomunikasi dengan sejumlah pihak, termasuk BMKG pusat, BBWS, PSDA dan daerah terdampak banjir untuk semuanya stanby. Beberapa daerah seperti Kota Semarang, diminta memastikan semua pompa berjalan.

"Tapi itu saja kurang, saya minta di area yang parah seperti Genuk dan Kaligawe Semarang pompanya sekarang harus ditambah. Kalau tidak punya, bisa pinjam ke BBWS atau daerah lain," tegasnya.

Terkait transportasi publik, Ganjar Pranowo mengatakan bandara Internasional Ahmad Yani terdampak. Meski sudah mengoptimalkan 43 pompa yang ada, namun tidak bisa menyerap genangan dengan cepat karena tempat pembuangan air juga tinggi.

Baca Juga: Makin Ekstrem! Petani India Blokir Jalan dengan Traktor, Truk, dan Tenda Darurat, Protes Reformasi Pertanian

Baca Juga: Jenderal Myanmar Tutup Akses Internet Karena Rakyat Myanmar Protes Kudeta Militer dan Ingin Suu Kyi Bebas

"Maka kondisi ini betul-betul membutuhkan tindakan ekstra, meskipun sampai pukul 15.00 WIB saya dilapori bahwa genangan di runway sudah surut, namun di taxy way belum. Maka diputuskan arus penerbangan dipindahkan ke Solo," jelasnya.

Termasuk perjalanan kereta api yang juga terhambat, Ganjar mengatakan pihak PT KAI sudah berkoordinasi untuk mengelola dan mmeindahkan jalur-jalur yang lebih aman.

"Kami koordinasi terus menerus, dan saya terus memantau perkembangannya," jelasnya.

Baca Juga: Semarang Banjir, PT KAI Sampaikan Permohonan Maaf Pada Para Penumpang

Baca Juga: Pertama Kalinya Joe Biden Kirim Kapal Perang di Laut Taiwan, China: Trik Lama!

Ganjar mengingatkan semua kepala daerah untuk waspada terhadap cuaca ekstrem yang terjadi. Sebab menurut prakiraan BMKG, cuaca ekstrem akan terjadi sampai seminggu.

"Kita harus siaga terus menerus, karena BMKG mengingatkan setidaknya kurang lebih seminggu ini kita harus siaga terus menerus karena cuaca ekstrem," tegasnya.

Ganjar juga meminta semua daerah mengutamakan keselamatan masyarakat. Untuk mereka yang tinggal di daerah rawan, harus segera diungsikan.

Baca Juga: Semarang Banjir, Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I Angkat Bicara

Baca Juga: Minta Baznas Berinovasi Kumpulkan Zakat dari Muzakki, Wapres RI: di Al Qur’an Perintahnya Seperti Itu

Sampai saat ini Ganjar menyebut pengungsian sudah ada di Pekalongan dan Kudus. Ia juga mengatakan beberapa bagian di Kota Semarang juga sudah ditangani.

"Kondisi pengungsian saya minta dibuat di tempat yang lebih lega. Karena ini lagi Covid-19, maka ini harus disiapkan agar semuanya aman. Saya minta semua siaga satu," pungkasnya. ***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler