Ganjar Pranowo Minta RS yang Tak Cukup Miliki Kamar ICU Covid-19 untuk Tambah Fasilitas

11 Januari 2021, 16:25 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. /Dok. Humas Prov Jateng/

SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta rumah sakit atau RS yang tak cukup memiliki kamar ICU Covid-19 untuk menambah fasilitas tersebut.

Lebih lanjut, Ganjar Pranowo meminta setiap rumah sakit atau RS memiliki minimal 15 tempat tidur atau kamar ICU Covid-19.

Sementara itu, sebut Ganjar Pranowo, beberapa rumah sakit atau RS di daerahnya belum memiliki kamar ICU Covid-19 dalam jumlah yang cukup.

Baca Juga: Masa Jabatannya Tinggal 9 Hari Lagi, Trump Dipaksa Lawan Politiknya Mundur sebagai Presiden AS

Baca Juga: 21 Sampel DNA Keluarga Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Kalimantan Barat Sudah Diambil

"Saya minta setiap kabupaten untuk ICU yang disiapkan minimal 15 tempat tidur. Nah ini masih ada ketersediaan tempat tidur yang kurang dari 15. Banjarnegara delapan, Batang malah cuman satu," ujarnya, seusai rapat rutin penanganan Covid-19, Senin, 11 Januari 2021.

Menurutnya, semua rumah sakit sebetulnya telah memiliki ruang rawat intensif. Namun, yang digunakan untuk perawatan Covid-19 masih minim.

Ganjar meminta, jajarannya segera bertindak, melakukan pengecekan dan mendorong rumah sakit sigap. Ia menyebut, jika tidak dilakukan penambahan, akan menyebabkan perawatan bagi pasien Covid-19 tidak bisa maksimal.

Baca Juga: Tak Tanggung-tanggung, Agensi Minjoo IZ*ONE Balas Haters Lewat Jalur Hukum dan Ungkap Nama Mereka

Baca Juga: Evakuasi di Tengah Pandemi Covid-19, Basarnas Diminta Untuk Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Ia merinci, beberapa daerah yang jumlah ICU kurang dari 15. Di antaranya, Blora empat, Boyolali enam Brebes 14,Demak tujuh, Grobogan enam, Jepara dua. Karanganyar empat, Kendal empat, Kota Pekalongan dan Kota Salatiga tujuh, Magelang 12, Pati 13, Pekalongan enam, Purbalingga empat, Purworejo empat, Sragen sembilan, Kabupaten Tegal 14, Temanggung sembilan, Wonogiri delapan, Wonosobo tujuh.

"Menurut saya penting untuk ditingkatkan, Kota Semarang 124 tempat tidur, Kota Surakarta 110. Kebumen 25 cukup banyak, atau Banyumas 61. Maksud saya didaerah ini (kurang ICU) musti ditingkatkan tempat tidurnya, ini yang kita coba dorong agar peningkatan betul-betul siap dikaver oleh rumah sakitnya, maka tinggal mereka bergerak," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengamini hal tersebut. Ia menyebut akan mendorong rumah sakit di daerah, menambah ruang rawat intensif, bagi penderita Covid-19.

Baca Juga: Satu Kantong Jenazah Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan Lagi, Kini Oleh KN SAR Basudewa

Baca Juga: WOW! Investasi Netflix di Film dan Drama Korea Capai Angka Lebih dari 750 Miliar Dolar di Tahun 2021

"Kalau dilihat dari tingkat keterisian provinsi angkanya 60 persen, bahkan di bawah 60 persen. Namun, untuk beberapa kabupaten kota penyediaannya masih sedikit," jelas Yuli.

Ia menyebut, di beberapa kabupaten dan kota memang memiliki cukup banyak ruang ICU non Covid-19. Namun, untuk mengubahnya menjadi ruangan khusus, dibutuhkan persyaratan yang ketat.

Berbeda dengan penyediaan ruang isolasi, yang cenderung lebih mudah. "Kita minta target itu agar dapat dipenuhi," ujarnya.

Baca Juga: Waspadai Informasi Hoax Soal Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Media Sosial, Polisi Siapkan Pasal Ini

Baca Juga: Presiden Moon Jae In Sebut BTS, BLACKPINK, dan Film Parasite Memberi Harapan Bagi Seluruh Dunia

Terkait vaksinasi, Yuli menyebut masih berada di fasilitas Cold Storage, milik Pemprov Jateng. Karena, hingga saat ini pihaknya masih menunggu izin edar atau Emenrgency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM).

Ia menjelaskan, untuk pendistribusian vaksin ke kabupaten atau kota akan dilakukan begitu izin edar keluar. Untuk distribusi sendiri, tidak memerlukan rantai pasok yang panjang.

"Untuk di Jateng sehari bisa secara simultan. Jadi nanti dalam satu hari bisa," urainya.

Baca Juga: Cerita Keluarga Selamat dari Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang Jatuh di Kepulauan Seribu

Baca Juga: Jelang Comeback, Member VICTION Ungkap Perasaan Jadwal Tertunda Karena Covid-19

Nantinya, begitu diberi izin edar vaksin akan dibagikan ke pusat pemerintahan kabupaten atau kota. Setelah sampai di sana, domain distribusi akan berada di bawah dinas kesehatan pemkab atau pemkot masing-masing untuk kemudian disalurkan ke fasilitas kesehatan.

Bila sesuai jadwal, proses vaksinasi akan dimulai pada pertengahan minggu ini. Selain petugas kesehatan, gubernur juga akan menjalani vaksinasi perdana.

"Selain petugas kesehatan, ada tiga kelompok. Pertama pimpinan daerah, lalu kelompok organisasi profesi dan tokoh-tokoh agama, calon-calonnya sudah kita data calonnya ada sepuluh," pungkas Yuli.***

Editor: Meilia Mulyaningrum

Tags

Terkini

Terpopuler