Para Pengungsi Pengungsian Merapi akan Dites Swab Antigen, Ada yang Positif Covid-19?

5 Desember 2020, 14:00 WIB
Pemerintah telah mengirim alat tes swab antigen Covid-19 di pengungsian Gunung Merapi. /Semarangku/Dok Humas Prov Jateng

SEMARANGKU – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengirimkan 2.500 alat swab antigen di tempat pengungsian Gunung Merapi.

Belum diketahui secara pasti, apakah ada pengungsi Merapi yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Saat ini, ada sekitar 1.948 pengungsi Merapi yang tersebar di tiga kabupaten, yakni Boyolali, Klaten, dan Magelang.

Baca Juga: Wajib Tahu! Tanda-tanda Erupsi Gunung Semeru dan Upaya Mitigasi dari BNPB

Baca Juga: Lagi-Lagi Pesta Ini di Waktu Senggang, Anggota DPRD Diringkus Polisi, Ada Apa?

Paling banyak di Boyolali, 905 orang. Kemudian Magelang 707 orang, dan Klaten 336 orang.

Pengungsi didominasi kelompok rentan, lansia, balita, anak, ibu menyusui, dan ibu hamil. Mereka kadang kembali ke rumah, dan juga berada di tempat pengungsi.

Sejak awal, para pengungsi sudah diwanti-wanti untuk menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari penularan virus corona.

Baca Juga: Advokat Inggris Mengecam Gerakan Anti Muslim Prancis, Staf Pemerintah Dikutuk Masuk Daftar Hitam

Baca Juga: Habib Novel Alaydrus Ungkap Penyebab Doa Tidak Terkabul Meski Sudah Rajin Ibadah

Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Harian (Kalahar) BPBD Jateng Safrudin mengatakan, untuk berjaga-jaga, pihaknya telah mengirimkan sebanyak 2.500 alat swab antigen di masing-masing kabupaten.

Selain alat swab antigen, juga dikirimkan 200 ribu masker, hand sanitizer 250 jeriken.

“Barang sudah ada. Saat ini kondisi pengungsi terpantau dalam keadaan baik,” ucapnya, Sabtu 5 Desember 2020.

Baca Juga: Viral, Video Khabib Nurmagomedov Ingin Menyerah saat Lawan Dos Anjos, Cek di Sini!

Baca Juga: Penjabat Kemensos Ditangkap KPK, Korupsi Dana Bantuan Sosial Covid-19?

Semua peralatan penanganan penularan Covid itu untuk pengungsi, tenaga kesehatan, sampai relawan di tempat pengungsian Gunung Merapi.

“Pengungsi positif Covid, belum monitor,” jelas Safrudin.

Kaitannya tempat pengungsian, kata dia, juga sudah dilebarkan atau ditambah. Seperti yang semula hanya di Balai Desa Deyangan Mertoyudan Magelang, sekarang tambah 13 titik, untuk menampung warga Desa Krinjing saat mengungsi.

Baca Juga: Terungkap! Aksi Penembakan Mobil Alphard di Solo Karena Masalah Ini...

Baca Juga: Bawaslu Jateng Akan Soroti Kades Dalam Pilkada 2020 di Jawa Tengah, Ada Apa?

“Balai desa (Deyangan) yang kapasitasnya 300 (orang) dengan sekat-sekat, bisa untuk menampung warga Desa Krinjing yang  jumlahnya 2.000 (orang). Dari Desa Deyangan sudah memetakan.

Ada 13 titik disiapkan menampung pengungsi dari Krinjing. Ada gereja untuk menampung pengungsi,” tandasnya. ***

Editor: Meilia Mulyaningrum

Tags

Terkini

Terpopuler