Network
SEMARANGKU - Ternyata klub sepakbola PSIS Semarang mengalami kerugian tak terduga dalam keputusan penundaan Liga 1 dan Liga 2 2020. Seharusnya kompetisi itu dilaksanakan pada awal Oktober.
Tetapi H-2 kompetisi malah ada kabar tak terduga. Yaitu Liga 1 harus ditunda karena masalah keamanan. Pihak kepolisian tidak memberikan ijin dilaksanakannya kompetisi.
Sementara itu PSIS Semarang yang telah melakukan persiapan untuk Liga 1 2020 merugi karena sudah bayar DP hotel di Yogyakarta. Tim PSIS Semarang harusnya akan menghadapi Bali United pada tanggal 2 Oktober di Bantul.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Bill Stepien Manajer Kampanyae Presiden Amerika Donald Trump Positif Virus Covid-19
Baca Juga: Dandim Paling Berani di Indonesia, Ucu Yustia Hadang Mantan Panglima Gatot Nurmantyo dan Ajak Debat
Mereka telah bersiap menuju Bantul namun kabar penundaan Liga 1 membuat mereka batal ke sana.
"Ya kita menyayangkan. PSSI itu memberitahukan dengan secara mendadak. Padahal hari Rabu itu harusnya kita sudah di Jogjakarta. Kita sudah DP hotel. Ternyata ada keputusan yang sangat merugikan," kata General Manager PSIS Wahyoe Liluk Winarto.
PSIS Semarang juga mengalami pembengkakan biaya operasional klub tiap bulannya akibat ditundanya Liga 1.
"Tentunya kita ketahui bahwa penundaan satu bulan lagi itu sangat berat. Operasional latihan saja satu bulan kami harus menyediakan 40 juta rupiah. Jadi kalau ditunda lagi kita memang berat," kata Liluk.
Berdasarkan surat PT. Liga Indonesia Baru (LIB) pada Rabu (30/9) yang ditandatangani Direktur utama LIB, Akhmad Hadian Lukita menyebut akan ada penyesuaian jadwal pertandingan yang harus diundur tersebut. Kompetisi Liga 1 dan juga Liga 2 akan ditunda selama satu bulan.
Baca Juga: Profil Hope Hicks, Mantan Model Cantik yang Tulari Presiden Donald Trump Hingga Positif Covid-19
"Berkaitan dengan hal tersebut di atas maka LIB memyatakan menunda bergulirnya kembali kompetisi Liga 1 dan Liga 2-2020 selama satu bulan dan akan dilakukan penyesuaian kembali jadwal pertandingan, jadwal terkait pelaksanaan PCR Swab Test serta jadwal transportasi maupun akomodasi. Adapun segala perkembangan akan segera dikomunikasikan pada kesempatan pertama," tulis isi surat tersebut. ***
