Pecundang: Lance Stroll
Hasil yang berbeda 180 derajat justru didapati oleh Stroll. Putra pemilik tim Aston Martin, Lawrence Stroll ini gagal menembus 10 besar di babak kualifikasi kedua dan harus start dari posisi ke-14. Padahal beberapa jam sebelumnya Stroll mampu menjadi ketiga tercepat pada sesi latihan bebas ketiga di saat Alonso yang bersiap melakukan simulasi balapan tertahan di posisi ke-14 karena insiden tabrak tembok yang menimpa Hamilton.
Pada balapan kemarin lusa pun semua tak berjalan lancar bagi Stroll Junior. Ia kerapkali menyerempet tembok. Akhirnya ia harus mengakhiri balapan di lap ke-52 karena suspensi depannya rusak akibat benturan berulang dengan dinding pembatas. Ini adalah gagal finis kedua baginya di musim ini setelah gagal finis di GP Saudi pertengahan Maret lalu.
Pemenang: Esteban Ocon
Pada GP Monaco ini Ocon tampil tanpa cela. Pembalap Alpine asli Evreux, Prancis ini sebenarnya menempati posisi keempat pasca kualifikasi. Tetapi segala penampilannya yang trengginas pada sesi tersebut terbayar lunas dengan maju satu posisi karena pembalap tuan rumah, Charles Leclerc harus turun tiga grid karena menghalangi Lando Norris.
Performa apik Ocon pun berlanjut pada balapan Minggu kemarin lusa. Meskipun sempat berbenturan dengan pilot Ferrari Carlos Sainz, Estie Bestie masih mampu menahan Smooth Operator setidaknya hingga balapan berlangsung setengah jalan di kala hujan turun dan Sainz melintir di putaran ke-55. Beruntung Ocon telah memasang ban intermediat pada waktu itu.
Podium di Monaco ini sangat bersejarah bagi Ocon, timnya, dan negaranya. Hal ini karena pertama kalinya ada pembalap Prancis, dalam hal ini dirinya yang naik podium Monte Carlo sejak 1996 dengan mobil biru khas Prancis pula. Sebelumnya di musim 1996 Olivier Panis dari Ligier Mugen Honda memenangi balapan yang kacau di Monte Carlo yang hanya menyisakan Panis itu sendiri serta duo Inggris David Coulthard dan Johnny Herbert.
Pecundang: Ferrari
Sudah dua tahun belakangan ini Ferrari dikenal oleh publik sebagai badut di Sirkus Akbar. Kenyataan itu kembali terbukti di Monaco. Tim asal Maranello ini harus menyerah dengan medan Monte Carlo yang keras dan tak mampu menghasilkan banyak. Padahal ini adalah percobaan kali kesekian bagi pembalap tuan rumah Charles Leclerc untuk memenangi balapan. Tetapi apa daya ia harus turun tiga posisi dari ketiga terdepan karena menghalangi Lando Norris. Alhasil pada balapan hari Minggu Lord Percival seolah-olah tiarap dan hanya mampu finis di posisi keenam.
Sementara itu Sainz juga tak lebih baik dari Leclerc. Kealpaannya ketika berduel dengan Ocon mengakibatkan kerusakan pada moncong dan sayap depan mobil SF23-nya. Si Cabai juga sempat melintir di putaran ke-55 karena telat pasang ban intermediat. Akhirnya ia harus puas mengakhiri balapan di urutan kedelapan dengan hanya mengemas enam poin.