Ramon Forcada Ungkap Persamaan Lorenzo dan Quartararo di Yamaha: Mereka Tidak Bisa Manfaatkan Motor Sebaiknya

9 Juni 2023, 10:58 WIB
Ramon Forcada Ungkap Persamaan Lorenzo dan Quartararo di Yamaha: Mereka Tidak Bisa Manfaatkan Motor Sebaiknya // MotoGP.com

SEMARANGKU – Eks insinyur Yamaha, Ramon Forcada, mengungkapkan persamaan antara Jorge Lorenzo dan Fabio Quartararo dalam perebutan gelar MotoGP di masanya.

Sebelum hengkang dari Yamaha pria asal Catalunya ini dikenal sebagai teknisi dari Jorge Lorenzo. Selain X-Fuera, ia merupakan rekayasawan yang bekerja untuk Franco Morbidelli.

Di tahun terakhirnya bersama Yamaha itulah Forcada menjadi saksi jomplangnya performa Franky dengan Quartararo yang naik sebagai juara dunia kelas premier dua tahun lalu.

Baca Juga: Diasapi Mercedes di GP Spanyol, Aston Martin Tegaskan Belum Saatnya Menghakimi Persaingan Keduanya

Kontras dengan Morbidelli yang terkesan sebagai beban tim, El Diablo kala itu menggendong Tim Garpu Tala tersebut guna bersaing di papan atas klasemen tim dan konstruktor.

Pada kasus Franky, semenjak menggantikan Maverick Vinales yang didepak dari tim ia seolah-olah mengalami penurunan performa yang drastis. Memang benar bahwa Morbidelli sempat tampil solid pada balapan di Argentina namun paling mentok hanya finis di posisi keempat.

Hal ini berbeda jauh pada penampilan Morbidelli sebagai penantang gelar di musim 2020. Ia memang unggul dari Quartararo yang tak kalah menterengnya di tim Petronas SRT, namun “hanya” kalah dari Joan Mir, juara dunia kala itu.

Bagi Forcada, kualifikasi sangat penting, terutama bagi Morbidelli. “Semakin aerodinamis, semakin penting kualifikasi. Kualifikasi itu penting dan Morbidelli di Argentina melakukannya dengan baik. Saya sangat khawatir akan sulit bagi Anda untuk melakukan hal serupa, karena hanya ada sedikit keajaiban. Pada saat saya bersamanya, dia mengatakan kepada saya bahwa itu adalah masalahnya, karena mereka tidak memiliki pekerjaan yang jelas“, ujarnya.

Kembali ke Fabio, Forcada menyebut ia dan Jorge sama-sama kerap membuang-buang peluang di kala motor mereka kompetitif, meskipun mereka toh pada akhirnya mampu jadi juara dunia pula.

“Mesin Yamaha telah ditingkatkan; Masalahnya sekarang adalah jika Anda meningkatkan mesin tetapi tidak meningkatkan cengkeraman, motor akan tergelincir, seperti yang terjadi pada Lorenzo. Quartararo tidak bisa memanfaatkan mesin. Jorge mengalami kesulitan ketika mesin baru tiba", terang Forcada.

Lebih lanjut Forcada menyebut bahwa mentalitas kultural yang terdapat di Yamaha terbagi dua: Mentalitas Jepang yang mengutamakan kerja keras di satu sisi, dan mentalitas Latin yang lebih mengandalkan kerja cerdas di sisi lain.

Tak ayal bila perubahan yang terjadi di Yamaha, terkesan lebih lambat dibanding dengan tim semacam Ducati atau KTM. “Di Yamaha perubahannya di segala sesuatunya berjalan sangat lambat”, aku Forcada.

Lambannya perubahan di Yamaha tersebut lantas mengingatkan Forcada di momen ketika Morbidelli yang sudah menang Grand Prix sebanyak tiga kali harus puas menjadi juara kedua MotoGP setelah dikalahkan oleh Joan Mir, yang baru menang sekali dalam kariernya di Valencia hingga saat ini.

Baca Juga: Aprilia Kalah Saing di MotoGP, Aleix Espargaro: KTM dan Ducati Mengerti Regulasi dan Lebih Baik dari Kami

“Saat saya bersama Dovizioso, Yamaha tidak memanfaatkan informasi yang dia berikan tentang Ducati. Jika Anda mendaftarkannya, Anda melihat bagaimana kejuaraan berjalan, bahwa dia berasal dari pabrik resmi dan telah bertarung dengan Marc Márquez dalam beberapa tahun terakhir, manfaatkan itu. Saya pikir mereka akan melakukannya, tapi ya seperti itulah mentalitas Latin melawan Jepang", tutur Forcada.

Terakhir, Forcada menyinggung nama Marc Marquez. Terlepas dari kenyataan bahwa pembalap Honda itu sudah pulih dan akan membalap tanpa masalah di Mugello, Forcada mengakui sulit bagi Marquez untuk jauh dari podium.

“Márquez, karena tidak ingin finis keempat atau kelima, sudah lama berada di rumah. Perbedaan antara Honda dan Yamaha dengan Ducati atau Aprilia sangat brutal“, imbuh Forcada.***

Editor: Fitriyatur Rosidah

Tags

Terkini

Terpopuler