Tsunami 20 Meter Bakal Hantam Daratan Pantai Selatan Pulau Jawa, Fenomena Alam Kajian Riset ITB

- 31 Oktober 2020, 18:05 WIB
Ketika tsunami datang akan ada tanda alam yang mendahului, kabarnya Tsunami 20 Meter yang di Prediksi Melanda daratan Pantai Selatan Pulau Jawa.
Ketika tsunami datang akan ada tanda alam yang mendahului, kabarnya Tsunami 20 Meter yang di Prediksi Melanda daratan Pantai Selatan Pulau Jawa. /Ilustrasi Foto tsunami/

* Tsunami 20 meter pantai selatan pulau Jawa

* Kajian dan riset ITB soal tsunami pantai selatan pulau Jawa

* Fenomena alam yang tidak dapat dihindari dan tanda sebelum tsunami datang

SEMARANGKU - Pantai selatan pulau Jawa bakal dihantam tsunami 20 meter yang bakal luluh lantankkan daratan, sebuah fenomena alam yang harus diwaspadai.

Tsunami setinggi 20 meter tersebut diprediksi akan menyerang pantai selatan pulau Jawa dan sempat menghiasi beberapa media dan viral di Indonesia belakangan ini.

Baca Juga: Mantan Menteri Kesehatan Periode 2004-2009, Siti Fadillah Supari Hirup Udara Bebas

Namun yang jelas berikut ini dipaparkan fenomena alam dan tanda apa yang akan mendahului sebelum tsunami, berikut penjelasannya.

Negara Indonesia dikenal dengan sejarah fenomena alam baik bencana maupun keindahannya. Namun banyaknya bencana alam selalu terjadi tiap tahunnya. Fenomena dan tanda alam akan selalu menyertai sebelum terjadi bencana, salah satunya tsunami.

Gempa dan tsunami besar sudah terjadi puluhan bahkan ratusan kali yang dialami Nusantara atau Indonesia. Bahkan sejak dulu nenek moyang kita sudah memberi wanti-wanti soal fenomena alam dan pertanda sebelum adanya tsunami yang menerjang.

 

Baca Juga: Taeyeon Girls Generation Pinjamkan Suara Emasnya di Game Gran Saga, Cek MV-nya di Sini

Wejangan yang diberikan secara turun menurun dari nenek moyang itu banyak benarnya dan bisa dijalskan secara logis kemudian hari dan menjadi rujukan untuk warning awal, setidaknya untuk berjaga-jaga dan waspada.

Namun kini sesuai perkembangan jaman yang kini lebih mengutamakan teknologi, semua tergantung dengan alat, baik seismograf atau alat peringatan dini tsunami yang dipasang di laut.

Alat canggih tersebut bisa diharapkan untuk melihat fenomena alam dan tanda menakutkan yang akan mengawali gelombang tsunami pasca gempa.

Namun yang pasti warisan petuah leluhur kearifan lokal seperti harus segara mencari tempat tinggi setelah gempa adalah salah satu contoh majunya pemikiran mereka jaman dulu yang belajar dari pengalaman. 

 

Baca Juga: Dukung Demonstran Pro- Demokrasi! Mahasiswa Thailand Boikot Hari Kelulusan Kerajaan

Gelombang tsunami di Pulau Jawa sudah terjadi lama dan akan terus berulang khususnya di garis pantai selatan pulau Jawa. Banyak fenomen alam dan pertanda yang akan menjadi peringatan dini untuk kita waspada. 

Tsunami di pantai selatan pulau Jawa sempat menjadi heboh tentang adanya jurnal dan penelitian soal tsunami di pantai selatan Jawa. Pakar dari Institut Teknologi Bandung atau ITB yang mengawali riset ini meskipun bukan hal baru lagi. Untuk itu perlu mengenal tanda alam yang menunjukkan adanya tsunami besar.

Tsunami setinggi 20 meter di pantai selatan pulau Jawa menjadi bahasan yang sangat penting dalam riset ITB tersebut. Bukan hal yang menakutkan untuk dibahas namun lebih kepada kewaspadaan masyarakat tentang bahayanya dan mengenal tanda alam sebelum kejadian.

 Baca Juga: Binatang Ini Jadi Pertanda Datangnya Gempa dan Tsunami, Jika Ketemu Lari Cari Tempat Aman

Dengan adanya riset tersebut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG menegaskan jika kemungkinan tsunami di pantai selatan pulau Jawa itu ada, namun perlu juga ada kajian mendalam lagi dan tentu saja fenomena dan tanda alam harus dilihat.

BKGG juga menggaris bawahi jika riset yang dilakukan ITB seperti ini belum tentu terjadi setidaknya dalam waktu dekat. Justru dengan adanya riset tersebut harapannya masyarakat lebih tahu soal bahaya Tsunami beserta tanda alam yang mengikuti.

Tsunami setinggi 20 meter mungkin akan membuat masyarakat panikdan terlihat menakutkan, tapi jika pun terjadi itu hanyalah skenario terburuk. Tsunami setinggi 20 meter akan terjadi jika segmen yang selama ini terkunci di selatan Jawa Barat dan selatan Jawa Timur terlepas secara persamaan. 

Baca Juga: Tsunami 20 Meter di Pantai Selatan Jawa, Daerah Ini Jadi yang Terparah Kata Peneliti ITB

Untuk menenangkan masyarakat dan agar tidak terlalu takut kemudian BMKG beserta beberapa tokoh juga telah menghimbau agar masyarakat lebih tenang, namun tetap waspada dengan membekali diri mengenai cara mitigasi atau evakuasi dan hal-hal yang harus dilakukan jika bencana tsunami benar terjadi.

Saat ini tengah dilakukan upaya mitigasi bencana, beberapa tim peneliti sedang melakukan penelitian lanjutan, seperti yang dilaksanakan tim peneliti Universitas Gajah Mada (UGM) kini mengembangkan sistem guna pendeteksi dini gempa.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPD) Lumajang, Jawa Timur juga membagikan informasi mengenai tanda-tanda alam untuk diwaspadai sebagai alarm bencana tsunami. Berikut ini tanda alam yang selalu mengikuti sebelum tsunami datang:

 

Baca Juga: Foto Teaser untuk Album BTS, BE, Telah Dirilis, Ada Kaitannya dengan Pidato BTS di Sidang Umum PBB

Tanda yang pertama, bisa dilihat dari prilaku burung-burung laut yang terbang ke daratan, kejadian itu adalah salah satu pertanda bahaya terjadinya tsunami. Dikarenakan insting hewani burung sangat peka.

Tanda kedua adalah, surutnya mata air di sumur rumah warga yang berada disepanjang bibir pantai secara mendadak dan diiringi surutnya air laut secara tiba-tiba.

"Burung-burung laut terbang ke darat dan air sumur masyarakat terutama masyarakat di sekitar pantai, harus ada siskamling saat ini," ucap Kepala Bidang Kesiapsiagaan Bencana dan Logistik, Wawan HS, Selasa (29/9/2020) dilansir dari arttikel BandungRaya.com yang berjudul Kenali Tanda-tanda Alam jika Akan Terjadi Bencana Tsunami dalam Waktu Dekat.

 

Baca Juga: Jajan Murah dan Hemat Hanya Rp1, Simak Caranya di Sini

Wawan sangat berharap, masyarakat bisa melaksanakan siskamling terutama masyarakat yang tinggal di Desa Tangguh Bencana (Desana), yaitu daerah dikawasan pantai yang sudah disiapkan alat Early Warning System (EWS) atau sirine yang telah ditempatkan di masing-masing titik terdampak tsunami, sirine tersebut ditempatkan ditempat umum seperti Masjid dan Balai Desa.

"Selain itu di masing-masing titik juga sudah disiapkan Warning Receiver System (WRS) untuk memonitor gempa yang terjadi diseluruh Indonesia selama 24 jam penuh oleh personil," pungkasnya.***

(Ninda Fajriati/PRBandungRaya.com)

Editor: Heru Fajar

Sumber: PR Bandung Raya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x