Tsunami 20 Meter Pantai Selatan Pulau Jawa Bikin Heboh, Fenomena La Nina dan Cuaca Buruk Mengancam

- 31 Oktober 2020, 05:40 WIB
Ilustrasi terjadinya tsunami 20 meter yang mengancam pantai selatan pulau Jawa serta fenomena badai La Nina dan bencana hidrometeorologi.
Ilustrasi terjadinya tsunami 20 meter yang mengancam pantai selatan pulau Jawa serta fenomena badai La Nina dan bencana hidrometeorologi. /pexels.com/Emiliano Arano

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPD) Lumajang, Jawa Timur juga membagikan informasi mengenai tanda-tanda alam untuk diwaspadai sebagai alarm bencana tsunami. Berikut ini tanda alam yang selalu mengikuti sebelum tsunami datang:

 

Baca Juga: Pendaftaran Penerima Hadiah Uang Total Rp7,5 Juta Telkomsel Masih Dibuka, Ini Cara Daftarnya!

Tanda yang pertama, bisa dilihat dari prilaku burung-burung laut yang terbang ke daratan, kejadian itu adalah salah satu pertanda bahaya terjadinya tsunami. Dikarenakan insting hewani burung sangat peka.

Tanda kedua adalah, surutnya mata air di sumur rumah warga yang berada disepanjang bibir pantai secara mendadak dan diiringi surutnya air laut secara tiba-tiba.

"Burung-burung laut terbang ke darat dan air sumur masyarakat terutama masyarakat di sekitar pantai, harus ada siskamling saat ini," ucap Kepala Bidang Kesiapsiagaan Bencana dan Logistik, Wawan HS, Selasa (29/9/2020) dilansir dari arttikel BandungRaya.com yang berjudul Kenali Tanda-tanda Alam jika Akan Terjadi Bencana Tsunami dalam Waktu Dekat.

Baca Juga: Cerita Sedih Saat Sarwo Edhie Peluk Anak Gembong PKI DN Aidit di Kawah Upas, Bikin Haru!

Wawan sangat berharap, masyarakat bisa melaksanakan siskamling terutama masyarakat yang tinggal di Desa Tangguh Bencana (Desana), yaitu daerah dikawasan pantai yang sudah disiapkan alat Early Warning System (EWS) atau sirine yang telah ditempatkan di masing-masing titik terdampak tsunami, sirine tersebut ditempatkan ditempat umum seperti Masjid dan Balai Desa.

"Selain itu di masing-masing titik juga sudah disiapkan Warning Receiver System (WRS) untuk memonitor gempa yang terjadi diseluruh Indonesia selama 24 jam penuh oleh personil," pungkasnya.***

(Ninda Fajriati/PRBandungRaya.com)

Halaman:

Editor: Heru Fajar

Sumber: PR Bandung Raya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x