Baca Juga: Pop Academy Indosiar Final Audition, Waode Sulteng dan Juni Maluku Dapat Triple Yes, Maju ke Top 40
Ia juga mengklarifikasi bahwa tujuan dari pembuatan konten tayangan kursi kosong ia niatkan untuk mengundang pejabat publik menjelaskan kebijakan Menkes terkait penanganan pandemi.
“Penjelasan itu tidak harus di Mata Najwa, bisa di mana pun,” ucap Najwa dalam keterangan tertulisnya. Ia menilai bahwa kemunculan Terawan sebagai Menteri Kesehatan memang sangat minim sejak pandemi meningkat.
Pertanyaan-pertanyaan yang ia ajukan juga berasal dari publik, para ahli atau lembaga yang sejak awal telah berkonsentrasi terkait pandemi ini hingga warga biasa.
Baca Juga: Beda dengan Kartu Prakerja, Program JPS Jaring Pengaman Sosial dari Kemnaker Tawarkan 2 Program
Baca Juga: Bantuan Kuota Internet Gratis dari Kemdikbud Cair di Telkomsel, Lakukan Ini Jika Belum Masuk
Najwa mengungkapkan bahwa yang dilakukannya semata-mata hanya untuk memerankan fungsi media sesuai UU Pers yaitu “mengembangkan pendapat umum” dan “melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum.”
Menurut Najwa, treatment kursi kosong memang sebelumnya belum pernah dilakukan di Indonesia. Tatapi sebenarnya hal semacam itu sudah menjadi hal lumrah di negara yang kemerdekaan pers-nya cukup panjang.
Baca Juga: Tsunami Setinggi 20 Meter di Pulau Jawa Saja, Salah, Berikut Daftar 14 Wilayah Indonesia Berpotensi
Ia menyebutkan jurnalis asing yang pernah melakukan hal yang sama dengannya, yaitu Piers Morgan di CNN Amerika, Andrew Neil di BBC Inggris, hingga Kay Burley di Sky News.***