Ganjar Pranowo Rapat Penanganan COVID-19 Ponpes dengan Luhut, Butuh Protokol Kesehatan Khusus

- 30 September 2020, 20:44 WIB
Ganjar Pranowo rapat virtual dengan Menko Marinvest, Luhut Binsar Panjaitan soal protokol khusus untuk cegah klaster baru di ponpes
Ganjar Pranowo rapat virtual dengan Menko Marinvest, Luhut Binsar Panjaitan soal protokol khusus untuk cegah klaster baru di ponpes /Semarangku / Dok Humas Prov Jateng/

SEMARANGKU - Ganjar Pranowo perlu protokol kesehatan khusus dalam menangani penularan COVID-19 di Pondok Pesantren (Ponpes) setidaknya itu yang bisa ditangkap saat melakukan rapat virtual dengan Menko Marinvest, Luhut Binsar Panjaitan.

Untuk menguatkan hal tersebut, hal itu dibutuhkan kerjasama antara ulama, pengelola Ponpes dengan pemerintah. Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam Vidcon Rakor Penanganan COVID-19 di Pesantren dengan Menko Marinvest, Luhut Binsar Panjaitan.

Ganjar Pranowo mengatakan, kunci penanganan COVID-19 di Ponpes ada pada para kiai. “Kuncinya ada di para kiai, nyai, sesepuh. Kemudian peran Kemenag menjadi penting, ulama bisa bertemu untuk sama-sama buat aturan protokol di pesantren,” kata Ganjar, Rabu (30/9).

Baca Juga: Pentingnya Menjaga Keamanan Akun ShopeePay, Simak Caranya

Baca Juga: WASPADA, Kemdikbud Tidak Minta Lakukan Ini untuk Dapat Bantuan Kuota Internet Gratis

Selain itu, potensi penyebab penularan COVID-19 juga penting untuk diketahui oleh masyarakat pesantren. Untuk itu, dibutuhkan kader yang dilatih untuk memberi edukasi dan menambah literasi.

Nantinya, para kader tersebut didampingi oleh Dinas Kesehatan setempat. Bahkan, organisasi seperti RMI hingga Asosiasi Para Gus (Asparagus) juga bisa mendampingi.

“Terus kemudian protokolnya dibuat. Nah setelah itu nanti akan kita ketahui kekurangannya apa, pasti sarpras. Nah seperti ini bagaimana? Ya mari pemerintah membantu. Maka butuh kerjasama, antara pengelola ponpes dengan pemerintah,” jelas Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Ketegasan Ganjar Pranowo Membuahkan Hasil, Tak Ada Daerah Zona Merah di Jawa Tengah di Minggu ke 39

Baca Juga: Cara Mendapatkan Kuota Internet Gratis dari Kemdikbud, Serta Pemberian Jadwal Selanjutnya, Catat!

Selain itu, lanjut Ganjar, munculnya ketakutan pada masyarakat pesantren karena stigmatisasi orang yang terpapar COVID-19 ini juga harus segera diubah. Maka penting keberadaan kader untuk menambah literasi tentang COVID-19.

“Ini penting, karena kalau enggak ini akan menjadi keresahan maka kita musti jaga perasaan dan kepada para ulama-ulama memang penting untuk kita bicara,” tegasnya.

Di Jateng, Ganjar Pranowo mengatakan pengecekan penerapan protokol kesehatan hingga hari ini terus dilakukan. Secara khusus kata Ganjar, gerakan Jogo Santri terus digencarkan oleh Wakil Gubernur Taj Yasin.

Baca Juga: Tsunami 20 Meter di Pantai Selatan Jawa, Daerah Ini Jadi yang Terparah Kata Peneliti ITB

Baca Juga: YES, Vanuatu 3 Kali Kena 'Tampar' 3 Diplomat Cantik Indonesia di PBB, Siapa Saja, Ini Profilnya

“Di Jateng sudah mulai namanya jogo santri, jogo kiai, pak Wagub Gus Yasin udah jalan meskipun belum semua,” kata Ganjar.

Ganjar Pranowo menegaskan, penanganan COVID-19 di Pesantren memang dilakukan dengan cepat. Musababnya, pihaknya tak memungkiri Ponpes jadi salah satu tempat yang berpotensi menjadi klaster.

“Sebenarnya itu terjadi ya sama kaya di kantor juga, maka jangan kemudian diberikan stempel-stempel yang berlebihan, maka kita siap untuk membantu,” tandasnya. ***

Baca Juga: Bantuan Kuota Internet Gratis Kemendikbud Cair ke 27,3 Juta Orang, Ini Cara Cek Penerimanya!

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x