SEMARANGKU – Covid-19 di Indonesia sampai sekarang masih meningkat. Maka perlu penanganan khusus untuk menangani laju lalu lintas Covid-19 yang menyerah seluruh daerah di Indonesia dengan adanya vaksin.
Dikutip Semarangku dari Antara News, Minggu 27 September 2020, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi dan Wakil Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Panjaitan meminta produsen untuk mempercepat pembuatan vaksin terutama remdesivir.
“Harus segera diupayakan diproduksi dalam negeri. Kita cari bahan-bahannya itu nanti. Jadi jangan ada hambatan,” ujarnya.
Baca Juga: Pendaftaran Segera Ditutup! Cepat Login Prakerja.go.id Daftar Kartu Prakerja Gelombang 10 Pakai HP
Baca Juga: Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode Senin 28 September 2020, Jodha Melewati Batasnya
Dalam keterangan tertulis, Luhut meminta Bio Farma demi kepentingan nasional agar mempercepat pembuatan vaksin Covid-19 yang dapat menghentikan laju lalu lintas di negara Indonesia. Sebab, akibat dari Covid-19 dapat mengakibatkan fatal bagi ekosistem kehidupan manusia.
“Strategi untuk kepentingan emergency dan kepentingan nasional. Kita harus cepat dan jangan terlalu kaku karena ini untuk kemanusiaan,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir bahwa pihaknya telah mengurus izin memproduksi remdesivir sesuai dengan rekomendasi dari Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto atas dukungan untuk melakukan produksi remdesivir dalam negeri.
Baca Juga: Korut: Operasi Pencarian Korban Penembakan oleh Angkatan Laut Korsel Berpotensi Picu Ketegangan
Baca Juga: Sinopsis Drakor W Two Worlds Apart Trans TV Episode 11 Senin 28 September 2020 Kang Cheol Jadi Buron
Honesti Basyir mengatakan terdapat dua cara kerja sama remdesivir, yaitu dengan negara India juga uji klinis dengan bekerja sama dengan BUMN dan melakukan riset dalam negeri.
“Saya back up untuk kebutuhan obat apapun akan kami dukung karena kami tinggal ajukan dan adakan bersama dengan BUMN dan bersama dengan BPOM, kami akan koordinasikan agar sesuatu tepat sasaran, tepat waktu dan tidak membuat kebijakan yang justru kita tidak bisa menyelamatkan (pasien Covid-19) sebagaimana Bapak Menko Luhut sampaikan,” tegas Terawan Agus Putranto.
Hadir juga, Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito mengatakan pihaknya telah memproses izin produksi remdesivir dalam negeri.
Baca Juga: Syaratnya Cuma Nomor HP! Ini Cara Dapat Bantuan Kuota Internet Gratis Tahap 2 dari Kemendikbud
Baca Juga: Tutorial Cara Cek Nama Penerima BLT Subsdidi Gaji untuk Siap-Siap Pencairan Tahap 5
“Terkait bahan baku dari Tiongkok, kami sudah mencatat dan mencari jalan yang terbaik dan tetap menjaga aspek keamanan dan mutu,” imbuhnya.***