Network
SEMARANGKU – Hari tanpa bayangan matahari adalah suatu momen di mana bayangan benda tidak tampil saat dilihat.
Momen seperti ini yang ditunggu-tunggu untuk melihat bayangan sendiri di waktu dan tanggal yang sudah ditentukan.
Dikutip Semarangku dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Momen Hari Tanpa Bayangan adalah Kulminasi atau transit atau istiwa' adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.
Baca Juga: Asal Peradaban Jawa dari Raja Medangkamulan yang Literasikan Peradaban Kuno, Jawadwipa
Baca Juga: Gempa Bumi di Sukabumi dengan Kekuatan 4,4 MG Menyebabkan 1 Rumah Roboh
Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai Kulminasi Utama.
Pada saat itu, matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat "menghilang",karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Karena itu, hari saat terjadinya kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan.
Momen Hari Tanpa Bayangan ini khusus Indonesia terjadi selama dua kali dalam satu tahun dan waktunya tidak jauh tidak jauh dari matahari berada di Katulistiwa.
Baca Juga: MotoGP Mandalika Digelar Setelah Seri Thailand tahun 2021, Akhirnya Indonesia Gelar MotoGP Lagi
