Network
SEMARANGKU – Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Mendesak Pemerintah untuk mempercepat proses penerapan anggaran Program Pemulihan Ekonomi (PEN) yang baru terealisasi sebesar 25 persen dari total anggaran Rp 695,2 triliun pada akhir Agustus 2020 ini.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi XI DPR, Dito Ganinduto pada Senin, 24 Agustus 2020 melalui keterangan tertulis setelah mengikuti rapat kerja bersama Menteri Keuangan dan jajaran Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta.
Dikutip Semarangku dari Antaranews, pada hari yang sama, Dito menghendaki agar pemerintah segera memastikan anggaran penanganan virus corona (Covid-19), dan PEN yang telah disetujui oleh DPR sebesar Rp 695,2 dapat dioptimalkan agar dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi pada kuartal III, dan IV 2020.
Baca Juga: Angkatan Laut Tiongkok Latihan di 4 Wilayah Secara Bersamaan, Siap Perang dengan Amerika Serikat
Baca Juga: Lirik Lagu Ngawi Nagih Janji Denny Caknan X Ndarboy Genk
Selain itu, Komisi Keuangan dan Perbankan juga menyampaikan kepada jajaran KSSK agar dalam realisasi program PEN dapat memprioritaskan percepatan pemulihan pada sektor riil, dan keuangan.
Realisasi terkait kebijakan pemulihan ekonomi disebut juga harus mengedepankan prinsip kepatuhan terhadap Undang-Undang, transparansi, tata kelola yang baik, serta keadilan sosial.
Dalam kesempatan ini, Komisi XI DPR juga mengapresiasi Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, serta Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo yang dinilai menempuh langkah cepat dalam memberi tanggapan atas dukungan politik Komisi XI DPR RI.
Baca Juga: Dua Bom Meledak di Filipina Setidaknya 14 Orang Tewas, Pemerintah Menuduh ISIS Dalangnya
