Hujan Lebat Masih Berpotensi Terjadi di Sebagian Besar Wilayah Indonesia, Ini Kata BMKG

- 9 Maret 2023, 11:45 WIB
IlustrasiHujan Lebat Masih Berpotensi Terjadi di Sebagian Besar Wilayah Indonesia, Ini Kata BMKG FOTO ANTARA/ DHONI SETIAWAN/ed/ama/aa. (ANTARAFOTO/DHONI SETIAWAN)
IlustrasiHujan Lebat Masih Berpotensi Terjadi di Sebagian Besar Wilayah Indonesia, Ini Kata BMKG FOTO ANTARA/ DHONI SETIAWAN/ed/ama/aa. (ANTARAFOTO/DHONI SETIAWAN) /

 

SEMARANGKU - Hujan lebat masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia pada Rabu 8 Maret 2023.

Dalam sistem peringatan dini cuaca, BMKG memprakirakan provinsi yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di Aceh, Bali, Bangka Belitung.

Kemudian disusul di Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku.

Baca Juga: KUR BRI 2023: Info Tabel Angsuran Kredit Pinjaman 10-50 Juta Lengkap dengan Syarat Terbaru

Lalu di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan Sumatra Selatan.

BMKG pernah menyampaikan sebelumnya bahwa sebagian wilayah di Indonesia akan mengalami musim kemarau pada April 2023.

Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, awal musim kemarau 2023 masuk tidak bersamaan.

Baca Juga: List Harga Set Top Box Matrix Apple hingga Polytron untuk Melengkapi TV Analog, Cek di Sini

Dari total 699 zona musim di Indonesia, sebanyak 119 zona musim atau 17 persen diprediksi akan memasuki musim kemarau pada April 2023, meliputi di Nusa Tenggara, Bali, dan sebagian Jawa Timur.

Ia mengemukakan musim kemarau tahun ini diawali dengan bertiup angin dari arah Benua Australia yang akan dimulai dari wilayah Nusa Tenggara dan Bali pada April 2023.

"Lalu disusul terjadi di wilayah Jawa, kemudian terjadi berkembang hampir di seluruh wilayah Indonesia pada periode Mei hingga Agustus 2023," katanya.

Ia juga menyampaikan bahwa prakiraan musim kemarau berdasarkan hasil pemantauan BMKG yang menunjukkan adanya fenomena La Nina menuju netral pada periode Maret 2023.

Dwikorita mengingatkan kementerian, lembaga pemerintah, daerah, institusi terkait dan seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau yang lebih kering, terutama dalam menghadapi masalah kebakaran hutan dan lahan dan kekurangan air bersih.***

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x