"Berkembangnya budaya paternalistik tersebut turut memperburuk sistem pelayanan publik melalui penempatan kepentingan elite politik dan birokrasi sebagai variabel yang dominan di dalam penyelenggaraan pelayanan publik," jelasnya.
Menurutnya, bagaimanapun birokrasi merupakan mesin penggerak pembangunan dan pelayanan publik.
Sehingga, diperlukan reformasi agar tidak akan menghambat pelayanan dan memberikan kontribusi pada percepatan dan keberhasilan pembangunan.***