"Kami juga terdampak pandemi covid-19 yang membuat omset kita menurun karena sedikit pengunjung, eh sekarang waktu mendingan (jumlah wisatawan) malah dilarang jualan lagi", sambungnya.
Sebelumnya, Dini mengatakan bahwa mereka bisa tetap berjualan di kawasan Kota Tua dengan beberapa syarat agar tidak menimbulkan kesemrawutan. Tetapi, saat ini tidak ada toleransi sama sekali bagi para PKL di kawasan kota tua untuk tetap berjualan.
Saat ini Dini berjualan dengan metode kucing-kucingan, di mana jika nantinya ada petugas satpol PP yang menertibkan, maka dirinya akan bersembunyi agar tidak tertangkap lagi.
"Kami kan juga butuh makan sama seperti petugas-petugas tersebut, ya mau gimana lagi kalau saya biar bisa jualan ya harus begini (kucing-kucingan)," pungkas dini.
Dini berharap agar pemerintah khususnya Pemprov DKI Jakarta bisa mengizinkan ia dan teman-temannya sesama PKL untuk bisa berjualan kembali secara aman di kawasan Kota Tua tanpa terusik setiap hari dengan petugas agar omsetnya bisa kembali seperti sedia kala.***