Kasus Covid-19 Varian Omicron Meningkat Tajam Secara Global, Ini Upaya Pemerintah Antisipasi Lonjakan Kasus

- 22 Desember 2021, 07:37 WIB
Kasus Covid-19 Varian Omicron Meningkat Tajam Secara Global, Ini Upaya Pemerintah Antisipasi Lonjakan Kasus
Kasus Covid-19 Varian Omicron Meningkat Tajam Secara Global, Ini Upaya Pemerintah Antisipasi Lonjakan Kasus /Tangkap layar official Youtube Kemenkes RI

SEMARANGKU – Kasus penularan Covid-19 varian Omicron meningkat tajam secara global dalam sepekan terakhir.

Omicron yang merupakan varian terbaru dari Covid-19 meningkat secara signifikan dari 7.900 kasus menjadi 62.342 kasus.

Dari angka kasus tersebut, dapat kita lihat bahwa kasus Covid-19 varian Omicron mengalami peningkatan global secara signifikan sekitar delapan kali lipat.

Baca Juga: WHO Peringatkan Dunia Tentang Penyebaran Cepat Varian Omicron Covid 19 yang Mengkhawatirkan

Menanggapi melonjaknya kasus Covid-19 varian Omicron, pemerintah terus bergerak cepat melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi lonjakan kasus varian baru tersebut.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa untuk mengantisipasi masifnya penyebaran Omicron, pemerintah akan memperkuat proses surveilans dan juga karantina.

“Kami dengan bantuan TNI, Polri, dan Kemendagri akan memperkuat proses surveilans dan juga karantina di pintu masuk-pintu masuk laut dan darat,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI.

Budi menuturkan bahwa ingkat positivity rate pelaku perjalanan yang masuk melalui jalur darat dan laut cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan jalur udara.

Baca Juga: Update Perkembangan Kasus Omicron di Seluruh Dunia, Saat Ini Makin Parah, Luhut: Tambah Masa Karantina 14 Hari

“Dalam seminggu terakhir terjadi peningkatan pelaku perjalanan luar negeri yang cukup tinggi di seluruh pintu masuk. Kita sudah amati, semua kita tes PCR dan genome sequencing, ternyata pintu masuk laut dan pintu masuk darat jauh lebih tinggi positivity rate-nya dibandingkan pintu masuk udara,” pungkasnya.

Menkes lebih lanjut menyebutkan bahwa selain dengan tes whole genome sequencing (WGS), ujar Budi, pihak Kementerian Kesehatan juga menggunakan tes PCR dengan metode S gene target failure (STGF).

Metode ini dapat lebih cepat mendeteksi varian Covid-19.

“Tes PCR dengan SGTF berfungsi sebagai marker jadi tidak 10 persen seperti WGS tapi kemungkinan besar bisa mendeteksi Omicron dalam waktu 4-6 jam saja, sedangkan WGS membutuhkan 3-5 hari,” pungkasnya.

Berkaitan dengan kasus Omicron yang sudah terdeteksi di Indonesia, Menkes mengungkapkan bahwa semua kasus tersebut berasal dari luar negeri.

“Sekarang kita sudah bisa mengonfirmasi bahwa tenaga kebersihan tersebut kenanya pada tanggal 8 Desember berasal dari pelaku perjalanan luar negeri seorang wanita Indonesia yang datang pada tanggal 27 November dari Nigeria. Jadi sudah terbukti bahwa semua kasus yang ada di Indonesia adalah imported case,” imbuhnya.

Dalam rangka mencegah adanya kasus imported case (dari luar negeri) terutama varian Omicron, pengetatan pintu kedatangan negara pun dilakukan pemerintah.

“Perlu kita perketat kedatangan luar negeri kita dan karantina kita agar kasus-kasus yang datang dari Nigeria, yang datang dari London, yang datang dari Guyana, Amerika ini bisa terus kita jaga,” tutup Menkes.

Itulah kasus Covid-19 varian Omicron yang meningkat tajam secara global, ini upaya pemerintah antisipasi lonjakan kasus.

Tetap patuhi semua protokol kesehatan agar terhindar dari serangan Covid-19.***

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah