Merinding, Gempa Ini Berpotensi Munculkan Tsunami yang Bisa Sapu Selatan Pulau Jawa

- 31 Desember 2020, 10:16 WIB
Merinding, Gempa Ini Berpotensi Munculkan Tsunami yang Bisa Sapu Selatan Pulau Jawa
Merinding, Gempa Ini Berpotensi Munculkan Tsunami yang Bisa Sapu Selatan Pulau Jawa /Kellepics/Pixabay

SEMARANGKU – Gampa magnitudo 9,1 di wilayah Selatan Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), dan Jawa Barat (Jabar) bisa berpotensi menimbulkan bencana tsunami besar.

Hasil riset yang dilakukan BNPB mengenai bahaya tsunami di Selatan Pulau Jawa, menunjukan bahwa gempa magnitudo 9,1 itu bisa saja menyapu sejumlah wilayah di pesisir Selatan Pulau Jawa, termasuk wilayah Selatan Jateng, Jatim, dan Jabar

Hasil riset soal potensi tsunami akibat gema magnitudo 9,1 di pesisir Selatan Pulau Jawa mencakup wilayah Jateng, Jatim, dan Jabar itu sudah disampaikan oleh BNPB dan ITB.

Baca Juga: Daftar Pemenang MBC Drama Awards 2020, Park Hae Jin Raih Penghargaan Utama

Baca Juga: Resmi! Ini Deretan Bansos yang Langsung Cair di Januari 2021, Siap Dapat Lagi?

Keduanya meriset mengenai bahaya tsunami di selatan Jawa menunjukkan adanya potensi gempa yang dapat membangkitkan tsunami di dua lokasi selatan Jawa.

Dua lokasi tersebut berada di kawasan selatan Banten – Jawa Barat dan selatan Jawa Tengah – Jawa Timur.

Plt Direktur Pemetaan dan Evakuasi Risiko Bencana BNPB, Abdul Muhari mengatakan terdapat segmen yang berada di selatan Banten – Jawa Barat dengan potensi energi hingga magnitudo 8,8.

Baca Juga: Polri Minta Warga Waspada Aksi Teror saat Tahun Baru, Dapat Bocoran dari Teroris?

Baca Juga: Wali Kota Semarang Atur Jam Operasional Cafe-Restoran di Malam Tahun Baru, Cek di Sini

“Sedangkan segmen Jateng - Jatim berpotensi memiliki energi magnitudo 8,9 yang jika terlepas secara bersamaan akan menghasilkan potensi energi setara magnitudo 9,1,” ujarnya Abdul Muhari sebagaimana dikutip dari laman BNPB, Rabu 30 Desember 2020.

Berdasarkan data dari BNPB masih banyak kabupaten yang belum memiliki dokumen perencanaan penanggulangan bencana di antaranya Kajian Risiko Bencana (KRB).

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong agar kabupaten yang belum memilikinya agar segera melakukan penyusunan KRB dengan pendampingan dari provinsi dan BNPB.

Baca Juga: Jadwal Film di Trans TV Malam Ini 31 Desember 2020, Ada Venom, Spider-Man, dan Max Steel

Baca Juga: Front Pembela Islam Resmi Dilarang Pemerintah, FPI: De Javu!

Hal ini dapat dijadikan sebagai langkah awal untuk mengidentifikasi risiko bencana di seluruh kabupaten untuk selanjutnya menetapkan rencana aksi yang diperlukan.

Hal lain yang menjadi perhatian Ganjar adalah hasil riset yang disampaikan oleh Abdul Muhari pada saat tsunami 2011 di Jepang.

Bahwa tsunami seringkali menghasilkan kerusakan tambahan (collateral damage), seperti kebakaran karena gelombang yang menerjang kilang minyak menghancurkan tempat penyimpanan minyak berskala besar.

Baca Juga: 143 Wisatawan Rayakan Tahun Baru di Karimunjawa Jepara, Ada Pesta Kembang Api?

Baca Juga: Tottenham vs Fulham Ditunda Akibat Covid-19, Liga Inggris Bakal Dihentikan Lagi?

Sehingga bahan yang mudah terbakar tersebut akan terbawa air dan membakar apa saja yang ditemukannya, baik di darat atau di laut.

Menyikapi potensi tersebut, Ganjar menyampaikan perlu dilakukan pertemuan dengan pihak Pertamina yang memiliki fasilitas penampungan bahan bakar minyak di Kabupaten Cilacap.

Pertemuan ini bertujuan untuk mendiskusikan perlunya penguatan atau perbaikan fasilitas-fasilitas vital yang akan berpotensi memberikan collateral damage pada saat tsunami terjadi.

Di sisi lain, pemerintah juga perlu memperkuat upaya pengurangan risiko bencana (PRB), seperti kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana tsunami. ***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x