11 Hari Terakhir di Bulan Desember Disebut Paling Rawan Tsunami, Benarkah? Ini Penjelasan BMKG

- 28 Desember 2020, 11:45 WIB
Ilustrasi terjadinya gelombang tsunami.
Ilustrasi terjadinya gelombang tsunami. /Elias Sch/PIXABAY

SEMARANGKU – Unggahan di media sosial menyebut bulan Desember merupakan bulan paling rawan terhadap bencana tsunami, berikut penjelasan BMKG.

Bahkan, disebutkan hari-hari paling rawan ada di 11 hari terakhir di Bulan Desember sehingga masyarakat diminta hati-hati.

Dalam unggahan di twitter tersebut, si pemilik akun juga menyebut masyarakat perihal kejadian bencana tsunami Aceh.

Baca Juga: Kata Bawaslu, Ada 1.645 ASN yang Diduga Lakukan Pelanggaran di Pilkada 2020

Baca Juga: Tinggal Haahh… dan Tunggu 2 Menit, GeNose C19 Bisa Tunjukkan Reaktif Covid-19 atau Tidak

“Antara tgl 20 Desember sampai tahun baru biasanya bukan suka cita yang dirasakan dengan cara pergi liburan atau bersenang-senang tapi ini tanggal kewaspadaan karena bencana tsunami Aceh sampai Banten terjadi pada tanggal sekarang2 ini,” demikian unggahan yang tersebar melalui Twitter itu.

Namun apakah benar keterangan di unggahan media sosial itu? Dilansir dari Antara News, 28 Desember 2020, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memberi penjelasan.

Menurutnya, informasi soal bencana tsunami pada akhir tahun tidak dapat dipertanggungjawabkan dan termasuk dalam hoaks.

Baca Juga: Tak Terasa Setahun Sudah Covid-19 Merajalela di Indonesia, Beginilah Rekam Jejaknya

Baca Juga: Analisis Psikologis di 1 Night and 2 Days Tunjukkan Ravi VIXX Memang Berkencan dengan Taeyeon SNSD?

"Kalau ada info bahwa akhir tahun ada tsunami itu seperti mendahului Tuhan. Mohon jangan dipercaya," kata Rita dikutip dari Antara News.

Rita menjelaskan kemunculan bencana seperti gempa bumi dan tsunami tidak dapat diprediksi sebagaimana prakiraan cuaca atau iklim.

Gempa bumi dan tsunami hanya bisa diamati melalui kecenderungan aktivitas, tapi tidak dapat dipastikan waktu dan lokasinya.

Baca Juga: Tes GeNose C19 Hanya Rp15 Ribuan dan Bisa Digunakan 20 Kali, Tapi Tak Boleh untuk Keperluan Pribadi

Baca Juga: Netizen Bereaksi ke Jurnalis yang Bela BoA Karena Mengimpor Obat Tidur dari Jepang Secara Ilegal

BMKG, menurut Rita, tidak pernah mengeluarkan prediksi gempa bumi dan tsunami. Peralatan untuk mendeteksi gempa bumi yang akan terjadi pun belum ada sampai saat ini, bahkan di negara maju.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dr Daryono, melalui akun youtube Daryono Bmkg pada 24 Desember 2020, menyatakan tsunami tidak mengenal musim secara ilmiah.

Gempa tektonik, longsoran dalam laut, erupsi gunung api adalah fenomena geologis yang dapat terjadi setiap saat dan tidak hanya pada bulan-bulan tertentu.***

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x