Tanggapi Menteri Baru Hasil Reshuffle oleh Presiden Jokowi, Amien Rais Lantang Tidak Asbun dan Astul

- 27 Desember 2020, 15:21 WIB
 Amien Rais.*
Amien Rais.* /YouTube.com/AmienRaisOfficial

SEMARANGKU – Menanggapi menteri baru hasil reshuffle kabinet oleh Presiden Jokowi, Amien Rais lantang ucapkan dirinya tidak asbun atau pun astul.

Ketua Umum Partai Ummat Amien Rais baru-baru ini mengungkapkan alasannya selalu mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi.

Belum lama ini Presiden Jokowi diketahui telah melakukan reshuffle kabinet dengan mengganti dan mengisi posisi menteri.

Baca Juga: Agensi Taeyeon SNSD dan Ravi VIXX Tanggapi Rumor Kencan Idola Mereka, Fans Langsung Bereaksi

Baca Juga: Segera Dapatkan BLT Modal Usaha Rp3,5 Juta dengan Klik dtks.kemensos.go.id Sekarang!

Berkaitan dengan kritikan yang selalu dilontarkan kepada Presiden Jokowi, Amien Rais menjawab pertanyaan teman-temannya terkait hal tersebut.

Amien Rais mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki kebencian kepada Presiden Jokowi seperti yang disangkakan berdasarkan kritik yang selalu diucapkannya.

"Mengapa saya memberikan kritik, koreksi, masukan, wanti-wanti dalam berbagai bidang keilmuan kehidupan, apakah kehidupan politik, kehidupan hukum, bahkan ekonomi, saya mesti akan mengarahkan langsung kepada Pak Jokowi," ucapnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari tayangan yang diunggah kanal YouTube Amien Rais Official, Minggu, 27 Desember 2020.

Amien Rais menyampaikan bahwa dalam Undang-Undang Dasar (UUD) itu sudah mengalami empat amandemen ketika dirinya menjadi ketua MPR.

Baca Juga: NIK Tak Terdaftar? Jangan Kuatir Klik eform.bri.co.id/bpum Pastikan Dirimu Menerima BLT BPUM UMKM

Baca Juga: Inilah Sosok Pelopor Digitalisasi Aksara Jawa Di Yogyakarta! Begini Kisahnya

Dia menjelaskan kalau mungkin saja bagi orang yang tidak mengikuti akan merasa terkejut lantaran bab ketiga pada UUD berjudul berjudul kekuasaan pemerintah negara, dan isi dari UUD itu sepenuhnya menyangkut otoritas atau kekuasaan presiden.

"Ada 16 pasal, itu semuanya tanpa kecuali mengenai presiden dan wakil presiden. Bahkan sekian pasal dan ayat dimulai dengan presiden," ucapnya.

Jadi, Amien melanjutkan, bab 3 tersebut membahas mengenai kekuasaan pemerintah negara itu 100 persen menyangkut otoritas atau kekuasaan presiden. "Jadi diatur secara rinci, lengkap, bahkan panjang lebar," ucapnya.

Karena, Amien menambahkan, di dalam sistem kenegaraan Indonesia itu presiden adalah sosok yang mengalir darinya kekuasaan apapun yang ada di Indonesia ini, yang di bawah presiden, semuanya kembali ke presiden.

Baca Juga: Waduh, Pasien Covid-19 Sembuh Bisa Menularkan Virus Corona, Ini Penjelasannya

Baca Juga: Hanya Hari Ini! Telkomsel Siapkan Smartwatch Amazfit Pace Bagi Pelanggan yang Mau Lakukan Ini

"Kalau mau tahu kekuasaan rentang kementerian itu hanya satu pasal, enteng sekali. Bahkan MPR itu hanya dua pasal, DPR tujuh pasal, DPD hanya dua pasal, tapi presiden ada enam belas pasal," katanya.

Selain itu, Amien juga memahami kenapa presiden sampai diberikan kewenangan, otoritas, atau kekuasaan yang demikian luas, sebagaimana diberitakan PR Bekasi dalam artikel: Komentari Menteri Baru yang Ditunjuk Presiden Jokowi, Amien Rais: Saya Bukan Asbun dan Astul

Dia memahami hal itu karena memimpin langsung pengubahan empat dasar UUD, sehingga hal itu disepakati agar pemerintahan berjalan efektif.

Disebutkan juga bahwa posisi presiden itu menjadi kepala negara tapi juga kepala eksekutif, bahkan walaupun tidak disebutkan dalam UUD disebut sebagai panglima tertinggi.

Baca Juga: Muncul Kabar Mengejutkan, Fans Sudah Tahu Taeyeon SNSD Berkencan dengan Ravi VIXX?

Baca Juga: Hamas Geram, Arab Saudi Gabung Normalisasi Israel, Ismail Haniyeh: Agresif Semakin Jadi di Palestina

Karenanya, Amien selalu mengarahkan kritik, komentar, masukan, dan wanti-wanti kepada presiden.

Dia menyatakan bahwa dirinya tidak mau buang-buang waktu dengan memberikan kritik koreksi kepada kementerian, Dirjen, atau yang lainnya.

"Saya langsung kepada sumbernya, yaitu sekarang ini disebutnya Lurah Indonesia. Jadi sekali lagi tidak ada kebencian kepada seseorang atau suatu kaum itu dilarang dengan tegas di dalam Al-Quran," katanya.

Amien mengungkapkan kalau dirinya membaca Al-Quran setiap hari, dan dia juga mengutip surat Al-Maidah ayat 8 yang memiliki arti:

Baca Juga: BREAKING NEWS! Taeyeon SNSD Dikabarkan Telah Berpacaran Selama 1 Tahun dengan Ravi VIXX

Baca Juga: Daftar 84 Objek Wisata di Jateng Ditutup Sampai Tahun Depan 2021

"Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adil lah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Menurutnya itu masuk akal, karena kalau kita berkoar-koar perihal keadilan tapi ternyata benci pada suatu kaum maka itu menjadi batal dan tidak ada gunanya.

Karena itu dia mengajak semua pihak untuk berlaku adil. Selain itu, Amien mohon untuk dimengerti, karena ketika dia mengarahkan kritik dan koreksi itu bukan karena asal bunyi.

"Saya bukan Asbun (Asal Bunyi), kalau saya nulis juga bukan Astul (Asal Tulis), insya Allah bertanggung jawab. Ada didukung fakta, data yang selalu saya timbang dahulu bobot kebenarannya dan lain-lain," katanya.

Lebih lanjut, Amien  bahwa dengan kata lain yang dia lakukan adalah memberikan koreksi kepada Jokowi.

"Yang correct secara politik, correct secara konstitusional, dan insya Allah correct secara moral." katanya.***( M Hafni Ali Fahmi / PR Bekasi)

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: PR BEKASI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x