Angka Kematian Tinggi, Persatuan Perawat Sebut Perlindungan Covid-19 di Puskesmas Masih Lemah

- 17 Desember 2020, 11:09 WIB
Angka Kematian Tinggi, Persatuan Perawat Sebut Perlindungan Covid-19 di Puskesmas Masih Lemah
Angka Kematian Tinggi, Persatuan Perawat Sebut Perlindungan Covid-19 di Puskesmas Masih Lemah /PIXABAY

SEMARANGKU – Perlindungan dari Covid-19 di Puskesmas dinilai masih lemah. Padahal puskesmas merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama.

Hampir semua pasien pengguna BPJS Kesehatan di daerah, datang ke Puskesmas untuk berobat.

Jika perlindungan dari Covid-19 di Puskesmas masih lemah, kasus penularan Covid-19 justru semakin tinggi. Apalagi, imun tubuh orang yang sedang sakit rentan tertular Covid-19.

Baca Juga: Astaghfirullah! Uang Infaq Disalahgunakan Teroris Jamaah Islamiyah, Polri Angkat Bicara

Baca Juga: Terbongkar! Sumber Pendanaan Teroris Didapat dari Uang Hasil Korupsi

Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhilah menyebut puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama masih memiliki perlindungan yang kurang memadai untuk melawan Covid-19.

Hal itu tampak dari data kematian tenaga kesehatan karena Covid-19 di puskesmas. Jumlah kematian perawat di puskesmas akibat Covid-19 menduduki peringkat kedua tertinggi setelah rumah sakit.

“Selain perawat yang bertugas di rumah sakit, para petugas kesehatan (perawat) yang bertugas di Puskesmas merupakan yang gugur terbanyak kedua,” jelasnya dalam siaran pers, Kamis 17 Desember 2020.

Baca Juga: Dipimpin Ganjar Pranowo, Jawa Tengah Juara Umum Penghargaan Antikorupsi dari KPK

Karena itu, dia berharap, pemerintah pusat dan pemerintah daerah membenahi pelayanan dan fasilitas di puskesmas.

Termasuk meningkatan perlindungan di puskesmas dengan menyediakan alat pelindung diri (APD) yang memadai.

“Kami berharap pemerintah dan Dinas Kesehatan daerah setempat yang bertanggung jawab terhadap pelayanan Puskesmas meningkatkan perlindungan di fasilitas kesehatan tersebut dengan menyediakan APD dengan jumlah yang memadai serta perlengkapan fasilitas lainnya,” jelasnya.

Baca Juga: Lim Ju-gyeong dan Lee Su-ho Mulai Mesra di Episode Ketiga True Beauty TvN Ada Adegan Romantis

Sementara itu, Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) berharap para pemimpin daerah untuk memprioritaskan penanganan pandemi Covid-19 dengan meningkatkan layanan fasilitas kesehatan.

Tingginya lonjakan pasien Covid-19 dan angka kematian tenaga kesehatan menjadi peringatan untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan (3M).

“Dengan mengabaikan protokol kesehatan, maka Anda tidak hanya mengorbankan keselamatan diri sendiri namun juga keluarga dan orang terdekat termasuk orang di sekitar,” terang Tim Mitigasi IDI. ***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Tim Mitigasi IDI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x