Network
SEMARANGKU – GP Ansor menyindir pelaku aksi Hayya Alal Jihad pada saat penyerahan bantuan masker di Jateng.
Mendengar ajakan Hayya Alal Jihad itu, GP Ansor menjawab dengan gerakan kemanusiaan melalui pembagian masker.
Pembagian masker itu merupakan kerjasama GP Ansor, Aice Group dan Kantor Staf Kepresidenan. Jumlah masker yang dibagikan sebanyak 5 juta di 20 kota di Indonesia.
Baca Juga: Cerita Lucu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Pertama Live Instagram Sendiri, Bingung Matiin Video
Baca Juga: Belum Ada Respon Pasca Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Fakhrizadeh, DK PBB Cueki Iran?
Aksi kemanusiaan itu dinilai lebih relevan daripada ajakan Hayya Alal Jihad namun tidak ada aksi kemanusiaan saat masyarakat membutuhkan.
“Kalau kemarin sempat ramai video Hayya Alal Jihad, dijawab Ansor dengan aksi kemanusiaan ini,” kata Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Korwil Jawa Tengah – Yogyakarta, Mujiburrahman di sela-sela kegiatan penyerahan masker di Taman Indonesia Kaya Kota Semarang, Rabu, 2 Desember 2020.
Menurut Mujiburrahman, jihad itu ya seperti itu. terjun ke masyarakat dan memberikan solusi atas persoalan. Setidaknya meringankan beban yang dialami masyarakat.
Baca Juga: Positif Covid-19, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Diisolasi di Gedung Tua Usia 114 Tahun
Baca Juga: Cuti Bersama Natal Direvisi, Libur Akhir Tahun 2020 Sesuai Tanggal Merah Bulan Desember
Apalagi di tengah pandemi Covid-19 ini, kondisi perekonomian masyarakat semakin berat.
“Jihad itu membantu korban banjir, membantu pengungsi erupsi merapi dan membantu masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini,” kata Mujiburrahman.
Pembagian 5 juta masker di 20 kota di Indonesia di kota-kota di Indonesia itu merupakan kerjasama GP Ansor, Aice Group dan Kantor Staf Kepresidenan.
Baca Juga: Jin BTS Ulang Tahun Sebentar Lagi, Ini Lagu Kesukaannya di Album BE, Apakah Life Goes On?
Baca Juga: Jadwal Bola Liga Champions Live SCTV Malam Ini: MU vs PSG, Juventus, Barcelona, Chelsea, Dortmund
Hal itu untuk mendorong penerapan protokol kesehatan, utamanya masyarakat kelas menengah ke bawah.
Dari jumlah itu, Jawa Tengah memperoleh jatah paling banyak. Yakni 850 ribu masker.
Alasannya, selain pandemi Covid-19, ada ancaman bencana gunung merapi dan banjir di Jateng.
Lantaran saat ini musim penghujan dan potensi banjir begitu besar di Jawa Tengah. Sehingga akan dibutuhkan banyak masker di lokasi-lokasi pengungsian nantinya. ***
