SEMARANGKU – Ada sejumlah jenderal TNI yang dicekal atau ditolak masuk Amerika Serikat atau AS, di dalamnya terdapat nama Prabowo Subianto dan Gatot Nurmantyo.
Prabowo Subianto diketahui telah dicekal masuk Amerika Serikat sejak muncul dugaan keterlibatannya dalam peristiwa kerusuhan Mei 1998 yang menewaskan banyak orang.
Baru di tahun ini, tepatnya 15 Oktober kemarin, sang jenderal bisa memasuki Amerika Serikat kembali, dua dekade sejak dimasukkan ke daftar hitam.
Baca Juga: Cara Dapat Kuota Internet Gratis 60 GB di Nomor By.U, Yuk Buruan Daftar!
Baca Juga: Disebut Rugikan Buruh, UU Cipta Kerja Justru Beratkan Majikan, Hotman Paris: Pertama Dalam Sejarah!
Ternyata Prabowo bukan jenderal TNI pertama yang dimasukkan ke daftar hitam Amerika Serikat, ada beberapa jenderal TNI lain yang bernasib sama.
Gatot Nurmantyo juga diketahui gagal terbang ke Amerika Serikat karena dirinya tiba-tiba diberi tahu tidak bisa masuk ke Amerika Serikat sebelum penerbangan. Berikut daftar lengkap jenderal TNI yang dicekal masuk AS dikutip dari berbagai sumber:
1. Pramono Edhie Wibowo
Mendiang Pramono Edhie Wibowo pernah dicekal ketika akan memasuki Amerika Serikat pada tahun 2009 saat akan menyampaikan presentasi di Pentagon, Washington DC.
Baca Juga: Lihat Karya Komunitas Semarang Sketchwalk, Ganjar Pranowo: Wedian Ik, Asli Seniman!
Baca Juga: Hari Ini Menhan Prabowo Subianto Ulang Tahun ke-69, Ini Profil Singkat dan Perjalanan Karirnya
Saat itu Pramono menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus di era Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono.
Alasan pencekalan Pramono karena dia diduga terlibat dalam kasus pelanggaran HAM di Timor Timur pada tahun 1999.
2. Wiranto
Wiranto pernah dicekal masuk Amerika Serikat pada tahun 2004, saat itu Wiranto tengah mencalonkan diri untuk menjadi Presiden Indonesia.
Baca Juga: Stafsus RI Diutus Temui BEM SI, Janjikan Hal Ini Terkait UU Cipta Kerja, Presiden Jokowi Dimana?
Baca Juga: Sebelum BLT Subsidi Gaji Gelombang 2 Cair, Yuk Lengkapi Syarat Penerima Ini Agar Dapat Rp1,2 Juta!
Alasan pencekalan Wiranto yaitu dugaan keterlibatan dalam pelanggaran HAM di Timor Timur pada tahun 1999 lalu.
Wiranto diduga terlibat karena saat peristiwa tersebut terjadi, jabatannya adalah Menteri Pertahanan dan Keamanan Periode 1998-1999.
3. Sjafrie Sjamsoeddin
Sjafrie Sjamsoeddin pernah dicekal masuk Amerika Serikat pada tahun 2009 lalu saat akan menghadiri pertemuan kelompok G-20 di Pittsburgh, Amerika.
Baca Juga: Waspada Bencana Hidrometeorologi Akibat La Nina, Ini Tanda-tanda Tsunami Akan Datang!
Baca Juga: Kenapa BLT Subsidi Gaji Tahap 5 Rp1,2 Juta Belum Masuk Rekening? Ini Alasannya!
Alasan pencekalan Sjafrie yaitu dugaan keterlibatan dalam peristiwa kerusuhan 1998, saat itu Sjafrie menjabat posisi sebagai Pangdam Jaya.
4. Gatot Nurmantyo
Gatot Nurmantyo pernah dicekal masuk Amerika Serikat pada Oktober 2017 lalu saat akan menghadiri acara 'Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization di Washington DC.
Padahal, Gatot diundang ke acara tersebut oleh Panglima Angkatan Bersenjata AS, Jenderal Joseph F. Durford, Jr.
Baca Juga: Bisa Dapat Hingga 60 GB, Ini Cara Dapat Kuota Internet Gratis Tambahan dari Telkomsel!
Baca Juga: Terbaru! Telkomsel Bagi Uang Gratis Rp2,5 Juta Peringati Sumpah Pemuda, Ini Cara Dapatnya!
Namun, beberapa saat sebelum keberangkatan, Gatot justru diberi tahu pihak maskapai dirinya dan rombongan tidak bisa masuk Amerika Serikat oleh US Custom and Border Protection.
Pihak AS tidak menjelaskan alasan pencekalan Gatot dan hanya meminta maaf untuk ketidaknyamanan tersebut.
5. Prabowo Subianto
Prabowo Subianto baru-baru ini akhirnya berhasil masuk Amerika Serikat setelah dua dekade dicekal masuk Amerika Serikat.
Baca Juga: Cara Dapat Kuota Internet Gratis 60 GB di Nomor By.U, Yuk Buruan Daftar!
Baca Juga: Disebut Rugikan Buruh, UU Cipta Kerja Justru Beratkan Majikan, Hotman Paris: Pertama Dalam Sejarah!
Alasan pencekalan terhadap Prabowo Subianto karena dia diduga terlibat dalam tragedi 1998 yang juga menyebabkan lengsernya Presiden Soeharto.
Prabowo sempat menjadi Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus periode 1997-1998 dan diduga terlibat dalam penculikan aktivis pada tragedi 98.***