Fenomena La Nina Sebabkan Bencana Hidrometeorologi, Khusus Daerah Ini Harus Waspada!

14 Oktober 2020, 17:40 WIB
Fenomena La Nina Sebabkan Bencana Hidrometeorolog. /Pexels/Andre Furtado /

SEMARANGKU – Sejumlah pusat layanan iklim beberapa negara mengungkapkan perkembangan fenomena La Nina yang dapat menyebabkan sejumlah bencana hidrometeorologi.

Pusat layanan iklim yang dimaksud yaitu NOAA (Amerika Serikat), BoM (Australia), JMA (Jepang), dan BMKG sendiri telah memperkirakan perkembangan La Nina.

Perkembangan fenomena La Nina dapat mencapai intensitas La Nina moderate pada akhir tahun 2020 dan akan mulai meluruh pada Januari-Februari dan berakhir di sekitar Maret-April 2021.

Baca Juga: 400 Ribu+ Orang Sudah Dapat, Ini Penyebab BLT Gaji Subsidi Tahap 5 Belum Cair ke Rekeningmu

Baca Juga: Sejak Perdana Dibuka Posko Aduan UU Cipta Kerja Langsung Terima Dua Laporan, Dari Siapa?

Perkembangan anomali La Nina dibuktikan melalui Indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillation) yang menunjukkan suhu permukaan laut.

Suhu permukaan laut di wilayah Pasifik tengah dan timur dalam kondisi dingin selama enam dasarian terakhir dengan nilai anomali telah melewati angka -0,5 derajat celcius, yang menjadi ambang batas kategori La Nina.

Perkembangan anomali suhu permukaan laut di wilayah tersebut masing-masing adalah -0,6 derajat celcius pada bulan Agustus, dan -0,9 derajat celcius pada bulan September 2020.

Baca Juga: Asik, Wisata Karimunjawa Segera Dibuka, Ganjar Pranowo Meminta Syarat Ketat, Booking Klik Disini

Baca Juga: Para Tokoh KAMI Ditangkap Polisi, Gatot Nurmantyo Protes Keras dan Presidium Akan Lakukan Ini

Bicara soal catatan historis, La Nina dapat menyebabkan peningkatan akumulasi curah hujan bulanan di Indonesia sebanyak 20 sampai 40 persen di atas normal.

Jumlah tersebut bisa lebih. Namun, dampak La Nina tidak bisa disamaratakan ke seluruh wilayah Indonesia secara umum.

Pada bulan Oktober-November 2020, diprediksikan peningkatan curah hujan bulanan dapat terjadi di seluruh wilayah Indonesia kecuali Sumatera.

Baca Juga: Siapkan HP, Telkomsel Bagi Uang Gratis 7,5 Juta Buat Pelajar, Mahasiswa, Guru, Dosen, Cek Caranya

Baca Juga: BMKG Waspadai Bencana Hidrometeorologi Akibat La Nina Awal Oktober, Ancaman Gempa dan Tsunami

Daerah yang dimaksud yaitu: Pesisir timur Aceh, sebagian Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Pulau Bangka, Lampung, Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, dan sebagian kecil Jawa Timur.

Untuk wilayah Kalimantan yang harus waspada yaitu wilayah sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, sebagaian Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Utara, sebagian kecil Sulawesi, Maluku Utara, dan sebagian kecil Nusa Tenggara Barat.

Pada bulan Desember hingga Februari 2021 peningkatan curah hujan akibat La Nina dapat terjadi di Kalimantan bagian timur, Sulawesi, Maluku-Maluku Utara, dan Papua.

Baca Juga: Sambut Hari Sumpah Pemuda, Telkomsel Beri Hadiah Uang Gratis 2,5 Juta, Ini Syarat dan Cara Dapatnya

Baca Juga: Mau Hadiah Uang Hingga Rp 7,5 Juta dari Telkomsel? Ini Syarat dan Cara Dapatnya!

Peningkatan curah hujan seiring dengan awal musim hujan disertai fenomena La Nina berpotensi menjadi pemicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

BMKG mengharapkan para pemangku kepentingan agar lebih optimal melakukan pengelolaan tata air terintegrasi dari hulu ke hilir.

BMKG juga mengimbau masyarakat terus mengikuti perkembangan informasi dari BMKG dengan memanfaatkan media sosial yang ada atau dengan langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler