Utang Indonesia Besar Oleh Siapa, Bukan Jokowi, Soeharto dan SBY, Tapi Gara-Gara Negara Ini

14 Oktober 2020, 12:41 WIB
Presiden Jokowi dan Menkeu Sri Mulyani. Utang indonesia besar bukan dari Soeharto, Jokowi dan SB tapi karena warisan Negara Belanda /Warta Ekonomi

SEMARANGKU - Hingga kini utang Indonesia sangat besar, namun jika ditelaah lebih lanjut bukanlah salah Jokowi, Soeharto atau SBY dan yang lain, bisa dikata utang Indonesia besar karena ada campur tangan negara Belanda.

Utang Indonesia besar sudah dimulai sejak era kolonial meskipun nama masih menggunakan Hindai Belanda. Namun sejak masa perjuangan nama Indonesia sudah muncul untuk menggantikan nama warisan kolonial.

Setelah merdeka sudah berganti banyak presiden mulai zaman Orde Lama oleh Ir. Soekarno, Orde Baru oleh Soeharto hingga masa Reformasi di tangan SBY dan Jokowi. Nah sejak awal masa kemerdekaan utang Indonesia besar salah satunya karena warisan dari negera penjajah Belanda.

Baca Juga: 10 Negara di Dunia dengan Hutang Terbanyak Tahun 2020, Berapa Hutang Indonesia?

Baca Juga: Tiga Bank Syariah BUMN Bakal Merger, Ini Manfaatnya untuk Ekonomi Indonesia

Hingga sekarang kalau ditotal, tercatat utang Indonesia (ULN) saat ini mencapai Rp 5.000 triliun lebih. Dan masa untuk melunasinya pun belum bisa kapan bisa ditebak, jauh dari yang bisa diperkirakan.

Untuk melunasi utang Indonesia tersebut dibutuhkan tahunan atau bahkan puluhan tahun tergantung siapa nanti yang akan meneruskan tongkat kepemimpinan. Meski utang negara itu lumrah dan semua negara pasti melakukannya, namun besar kecilnya yang harus di atur.

Sampai saat ini utang Indonesia bukanlah yang tertinggi didunia bahkan 10 besar pun tidak masuk. Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam sebuah kesempatan pernah mengatakan jika utang Indonesia masih dalam tahap aman dan terkendali.

Baca Juga: Tak Hanya CMA, Merger Tiga Bank Syariah BUMN Harus Lewati Beberapa Proses Ini Dulu

Baca Juga: Ini Cara Lolos Kartu Prakerja Gelombang 11 dan Dapat Rp3,5 Juta, Terapkan Jika Pendaftaran Dibuka

Jika melihat data utang luar negeri Indonesia tepatnya adalah Rp 5.868,15 triliun (kurs Rp 14.500). Hal ini disampaikan pada bulan April lalu oleh Bank Indonesia (BI) yang mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir Mei 2020 tembus sebesar 404,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 5.868,15 triliun (kurs Rp 14.500).

Lantas darimana datangnya utang luar negeri Indonesia itu? Dikutip dari Zona Jakarta dengan artikel berjudul, Bukan Salah Soeharto Maupun Jokowi, Utang dan Ekonomi Bobrok Indonesia Ada Akibat Negara Ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani membongkar asal usul utang Indonesia dari masa ke masa.

Sri Mulyani a menyebut Indonesia sudah dihadapkan pada kondisi berhutang sejak tahun 1945. Bukan salah Soekarno, Soeharto dan presiden lainnya pasalnya utang Indonesia besar karena negara Belanda.

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Rp1,2 Juta Cair ke 11 Juta Lebih Penerima, Yuk Cek via SMS dan WA, Ini Caranya

Baca Juga: CAIR Bulan Oktober! Ini Cara Dapat Listrik Gratis PLN dari WA dan stimulus.pln.co.id, Klaim Sekarang

Bisa jadi ini merupakan keputusan dari Konferensi Meja Bundar (KMB) dimana kerugian-kerugian saat Agresi Militer I dan II Belanda ditanggung oleh Indonesia.

"Dari tahun 1945 sampai 1949 Indonesia masih terus berada dalam situasi intimidasi, konfrontasi, bahkan agresi Belanda. Itu kondisi politik, militer, keamanan, dan ekonomi tidak pasti," ujar Sri Mulyani saat memberikan paparan dalam Pembukaan Ekspo Profesi Keuangan, Senin (12/10/2020).

Sejak Belanda dan VOC nya angkat kaki dari republik Indonesia, Amsterdam sudah mewariskan perekonomian bobrok dan utang besar kepada Indonesia.

Baca Juga: Trik Jitu Cek Kuota Internet Gratis Telkomsel, Indosat, XL, Smartfren, dan Tri dari Kemendikbud

Baca Juga: Cair Oktober, Cara Dapat Kuota Internet Gratis 50 GB dari Kemdikbud dari Telkomsel, XL, Indosat, Tri

"Saat mulai pemerintahan ini untuk jadi merdeka. Kita tidak memiliki semua harta kekayaan. Harta kekayaan yang ada rusak karena perang, seluruh dan investasi sebelumnya yang dibukukan oleh Belanda menjadi investasi pemerintah Indonesia," jelasnya.

Saat itu GDP Indonesia saat awal kemerdekaan masih sangat kecil. Utang yang tadinya milik Belanda juga diwariskan ke Indonesia, sedangkan warisan uang tunai cash dari Belanda hanya sekitar Rp15.8 triliun.

Jumlah yang sangat kecil karena Indonesia masih harus menghadapi berbagai pemberontakan dalam negeri hingga membiayai operasi militer Trikora dan Dwikora.

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Rp1,2 Juta Cair ke 11 Juta Lebih Penerima, Yuk Cek via SMS dan WA, Ini Caranya

Baca Juga: Tenang, Tahun Depan BLT Subsidi Gaji Hingga Kartu Prakerja Tetap Cair, Apa Saja Cek 6 Bansos di Sini

Sri Mulyani juga membeberkan jika perekonomian Indonesia saat itu berjalan dengan defisit APBN.

Pembiayaan tidak melalui penjualan Surat Berhagra Negara (SBN), namun malah meminta Bank Indonesia mencetak uang hingga menyebabkan inflasi.

"Yang terjadi kemudian jumlah uang beredar lebih banyak dari suasana kondisi perekonomian, sehingga inflasi meningkat luar biasa besar,” jelasnya.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 11 Belum Pasti, Yuk Cairkan Insentif JPS Kemnaker, Ini Cara Dapatnya

Baca Juga: 6 Bantuan Sosial diperpanjang Sampai 2021, Ada BLT Subsidi Gaji Sampai Kartu Prakerja, Cek Syaratnya

Beranjak ke Orde Baru semua utang Indonesia untuk mempercepat pembangunan karena Orde Lama belum bisa menyelesaikan permasalahan warisan Belanda. Tapi nilai tukar rupiah tertekan saat Orde Baru.

“Saat terjadi adjustment nilai tukar rupiah, seluruh neraca perusahaan, perbankan, negara, semua alami tekanan karena dalam waktu sehari, berapa jam nilai tukar rupiah berubah tiba-tiba, volatility meningkat, aset tidak meningkat, perusahaan dengan cashflow rupiah dan utang denominasi asing, neraca akan ambyar,” lanjutnya.

Akan tetapi saat era reformasi, dengan dipimpin tiga Presiden, yakni Presiden B.J Habibie (Presiden RI 1998-1999), Abdurrahman Wahid atau Gusdur (Presiden RI 1999-2001) dan Megawati Soekarnoputri (Presiden RI 2001-2004) banyak dikeluarkan peraturan perundang-undangan baru.

Baca Juga: Telkomsel Beri Uang Gratis Rp 5 Juta Jika Nomormu Punya Angka Ini, Simak Syarat dan Cara Dapatnya!

Baca Juga: Telkomsel Beri Uang Gratis Total Rp 7,5 Juta Untuk Pelajar dan Pendidik, Ini Cara Dapatnya!

Indonesia sudah diterpa berkali-kali badai perekonomian luar biasa beratnya namun masih bisa keluar dari lingkaran itu dan mantap melangkah kedepan.

"Kita percaya dengan krisis yang kita hadapi saat ini, bisa untuk mereformasi dan menguatkan Indonesia. Indonesia dihadapkan pada cobaan dan kita bisa lulus jadi lebih baik," pungkas Sri Mulyani.***

(Berryl Santoso / ZonaJakarta)

Editor: Heru Fajar

Sumber: Zona Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler