Tinjau Panen Raya di Ngawi, Jokowi : Jangan Sampai Petani Kita Rugi

11 Maret 2023, 18:54 WIB
Presiden Jokowi tinjau panen raya di Ngawi /BPMI/Setpres/

SEMARANGKU – Hari ini Presiden Republik Indonesia Joko Widodo datang langsung ke Ngawi untuk meninjau panen raya padi di sana. Sabtu 11 Februari 2023.

Jokowi mengatakan kepada pemerintah setempat supaya secepat mungkin untuk menentukan harga harga gabah.

’’yang paling penting memang harga gabah harus segera ditentukan, jangan sampai harganya jatuh karena ini panen raya di mana- mana,’’ ucap Joko Widodo di Ngawi, Jawa Timur, Pada Sabtu 11 Februari 2023.

Kedatangan Presiden ke Ngawi didampingi langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Yaitu Khofifah Indar Parawansa.

Baca Juga: PPATK Sita Safe Deposit Box Rafael Alun yang Berisi Uang Miliaran, Benda Apa itu dan Gimana Cara Kerjanya?

Jokowi mewanti-wanti supaya harga gabah ini jangan sampai jatuh, supaya nantinya pendapatan petani tidak lebih rendah dari pada biaya yang telah dikeluarkan.

Mengingat ini adalah panen raya, jika harganya tidak dijaga makan berkemungkinan besar harga gabah atau pun berasnya bisa turun.

Pemerintah melalui Badan Pangan (Bulog) berjanji akan segera mengumumkan harga gabah yang ideal masyarakat terutama pada para petani.

Baca Juga: Fakta-fakta Rekonstruksi Penganiayaan David oleh Mario Dandy, dari Agnes Merokok sampai Selebrasi Ala Cristian

Presiden mengatakan bahwa pemerintah saat ini masih kesulitan untuk menentukan harga yang sesuai atau harga yang seimbang, entah ini untuk petani, pedagang, ataupun konsumen.

Untuk Membuat para petani mendapatkan keuntungan dan konsumen tidak keberatan, Menurutnya mencari keseimbangan seperti itu sangatlah sulit.

Di Ngawi ini tersendiri memiliki potensi menciptakan hasil panen yang lebih besar dari daerah lain. Misalnya jika di Kebumen Jawa tengah bisa menghasilkan panen padi mencapai 5,5 hingga 6 6 ton per hektar.

Maka Ngawi, Jawa Timur mampu menghasilkan panen padi sebesar 8 hingga 10,5 ton per hektarnya. Hal ini dikarenakan setiap daerah memiliki tingkat kesuburan tanah yang berbeda-beda dan manajemen perairan yang berbeda.

Namun di tengah tingginya hasil padi di Indonesia, pemerintah saat ini masih mempunyai PR besar terkait pemenuhan pupuk untuk para petani.

Indonesia masih kekurangan dalam menyuplai Pupuk, namun di Ngawi tersendiri para petani tidak ada yang mengeluhkan hal tersebut.

Diketahui sebelumnya Presiden Indonesia Joko Widodo baru saja meresmikan pabrik pupuk di Aceh Utara, pabrik tersebut yaitu PT Pupuk Iskandar Muda (PIM).

Di Indonesia kebutuhan pupuk Nasional mencapai 13,5 juta ton, sedangkan pemerintah hanya bisa memenuhi 3,5 juta ton saja.

Hal tersebut dikarenakan dampak perang antara Ukraina dan Rusia. Ukraina merupakan negara produsen pupuk besar di dunia.

sehingga dengan adanya perang di negara tersebut pasokan bahan pendukung pertanian menjadi terhambat.

Tujuan diresmikannya PT tersebut yaitu untuk meningkatkan produksi pupuk nasional sebagai solusi untuk mengatasi masalah pupuk yang sudah lama menjadi keluhan para Petani.

Jokowi mengatakan bahwa pabrik ini memiliki kapasitas yang sangat besar, sehingga keluhan petani bisa diatasi.

’’Saya Ingin Kapasitas yang ada disini 57 ribu ton, dikalikan dua, berarti 1,14 juta ton, itu betul-betul nanti maksimal juga keluar, sehingga keluhan-keluhan yang ada di petani bisa kita selesaikan,’’ ucap Jokowi dalam peresmian Pabrik NPK PT Pim Di Aceh Utara, Pada Jumat, 10 Februari 2023. ***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler