Kunjungi Pertanian Kopontren al-Ittifaq Bandung, Presiden Jokowi: Tiru, Fotokopi 100 persen

8 Maret 2023, 17:40 WIB
Di luar agenda yang direncanakan, ketika melintasi Jalan Lingkar Baru Soreang, Presiden Jokowi meminta berhenti saat melihat sejumlah petani yang sedang memanen padi. /Kris/Biro Pers Setpres

SEMARANGKU - Presiden Jokowi bersama ibu Iriana, mengunjungi Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq di Rancabali, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada Senin, 6 Maret 2023. 

Disambut marawis dan lantunan sholawat badar, Presiden Jokowi juga ditemani oleh Mensesneg Pratikno, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Bupati Bandung Dadang Supriatna, dan Pimpinan Ponpes Al-Ittifaq K.H. Dandan Mudawarul Fallah.

Jokowi meninjau area pertanian Pesantren Al-Ittifaq, yang ditanami berbagai produk pertanian, seperti jeruk dekopon, melon, stroberi, hingga sayuran hijau.

Peninjauan pada kopontren Al-ittifaq atau kopontren Alif, yang berdiri secara legal sejak tahun 1997 tersebut, dimulai dari gudang penyortiran produk tani (warehouse), area tanam, hingga rumah kaca (greenhouse). 

Baca Juga: Menyoal Harta Kekayaan Rafael Alun, Terdapat Transaksi Janggal Rp 500 Miliar Dari Puluhan Rekening

Jokowi juga menyempatkan memetik buah jeruk dekopon dan buah tin hasil perkebunan di rumah kaca.

“Tadi pagi masuk ke Al-Ittifaq, saya betul-betul merasa sangat kagum, kaget bahwa ada pondok pesantren yang memiliki manajemen yang baik dalam bisnis pertaniannya,” ujar Presiden.

Presiden juga mengapresiasi manajemen di Kopontren Al-Ittifaq yang sudah sangat rapi dan terencana, sehingga dapat mensuplai berbagai pasar seperti pasar becek, jaringan supermarket, Superindo, AEON, dan Jogja.

Baca Juga: Pemkab Pacitan Siaga Leptospirosis, Berikut Ciri-ciri Penyakit Kencing Tikus yang Mengancam Kesehatan

Menurut Presiden, dengan sistem dan manajemen al-Ittifaq yang juga memberdayakan petani dan santri, permintaan pasar akan produk pertanian bisa dipenuhi.

“Berangkatnya tidak dari produksi, tapi berangkatnya dari permintaan pasar, permintaan market, kemudian diproduksi di sekitar pondok pesantren, dan manajemennya, cara mengatur betul-betul sangat terencana sehingga permintaan pasar itu selalu ada,” ujar Jokowi.

Presiden juga melihat peternakan domba dan ayam, yang ditujukan untuk memanfaatkan limbah sayuran yang dihasilkan setiap hari, sebagai pakan ternak.

Limbah ternak kemudian dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk pertanian, hal ini dilakukan untuk mengatasi masalah pupuk, yang memang menjadi kendala bagi petani saat ini.

Dalam kesempatan ini, Jokowi juga menyoroti permasalahan suplai barang, yang selalu terjadi berulang kali di bidang pertanian 

“Panen raya barang melimpah, harganya jatuh, di satu sisi masyarakat menjerit karena harga naik, barangnya tidak ada, selalu berulang-ulang.” ucapnya.

Presiden berharap manajemen bisnis al-Ittifaq bisa menjadi role model bagi pertanian lain di Indonesia. Beliau menginginkan pertanian lain meniru 100% mode pertanian yang dijalankan di pondok pesantren ini. 

Agar produksi produk pertanian mampu menyuplai permintaan pasar, dan masuk ke hypermarket dengan kualitas produk yang bagus.

“Perencanaan yang dilakukan di ponpes al-Ittifaq ini betul-betul sangat baik dan bisa menjadi contoh, bisa dijadikan role model, dijadikan model bisnis yang tinggal di fotokopi saja.” ucap Jokowi. “Sudah ditiru saja, difotokopi saja 100 persen”.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler