Natuna Dilanda Tanah Longsor, 10 Meninggal dan 50 Orang Dinyatakan Hilang

7 Maret 2023, 12:55 WIB
ilustrasi Natuna Dilanda Tanah Longsor, 10 Meninggal dan 50 Orang Dinyatakan Hilang /Abang Indra/Warta Pontianak

 


SEMARANGKU - Bencana tanah longsor melanda Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau pada Senin, 6 Maret 2023. Tanah longsor menyebabkan 10 orang meninggal dan 50 orang dinyatakan hilang.


Berdasarkan laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tanah longsor dipicu oleh intensitas curah hujan yang tinggi ditambah kondisi tanah yang labil.


Tanah longsor terjadi di dua desa, yaitu Desa Air Nusa pada dini hari dan Desa Pangkalan pada siang harinya.

Baca Juga: SM Mempertegas Tindakan Terhadap Pelanggaran Privasi NCT Setelah Insiden Sasaeng Haechan
Kepala Pelaksana BPBD kabupaten Natuna, Raja Darmika mengatakan menerima laporan peristiwa tanah longsor itu, tetapi kendala komunikasi membuatnya belum mengetahui kondisi korban.


“Ada laporan longsor, dini hari tadi di Desa Air Nusa, siang ini informasinya di Desa Pangkalan. Komunikasi susah kesana, cuma informasi yang didapat di Desa Pangkalan ada korban jiwa dan rumah warga yang tertimbun.” ucapnya.


Bupati Natuna, Wan Siswandi menyatakan akibat bencana tanah longsor ini, dilaporkan 10 orang meninggal, 4 luka berat, 4 kritis, dan 42 orang dinyatakan hilang.


Siswandi menambahkan tanah longsor juga menyebabkan 27 rumah rusak berat, dan 1.216 jiwa terpaksa mengungsi ke beberapa titik pengungsian.


Menimbang kondisi cuaca buruk, angin kencang dan gelombang tinggi, para korban kritis segera dilarikan menggunakan kapal Bukit Raya ke Pontianak, Kalimantan Barat untuk dirawat.


“Yang parah langsung kita bawa ke Pontianak.” ucap Siswandi.

Baca Juga: Hari Perempuan Sedunia Tahun Ini Mengangkat Tema Embrace Equity, Apa Penjelasan dan Misinya?
Kepala Bidang Kedaruratan, Pusdalops (Pusat Pengendali dan Operasi) PB dan Logistik BPBD Provinsi Kepulauan Riau, Junainah mengatakan data korban meninggal dunia masih berpotensi berubah, karena proses evakuasi masih berlangsung.

"Baru perkiraan. Kemungkinan data dapat berubah-ubah. Informasi terakhir tadi memang sudah ada kantong jenazah sebanyak 10 kantong yang sudah terisi," ujar Junainah.

Junainah menambahkan terputusnya jaringan telekomunikasi, cuaca buruk, dan lokasi Natuna yang terpisah pulau, yang secara geografis lebih dekat dengan pulau Kalimantan, menyulitkan pihaknya untuk melakukan pembaharuan data.

"Cuaca berubah-ubah. Angin masih kencang. Ombak sedang tinggi. Lokasi berada di beda pulau dari pusat pemerintahan Kabupaten Natuna. BPBD Provinsi tetap standby," jelas Junainah.

"Sekarang masih evakuasi, semua unsur mulai dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri dan relawan masih proses evakuasi. Jaringan terputus hingga laporan terbaru," tambahnya.***

 

Editor: Risco Ferdian

Tags

Terkini

Terpopuler