Semarang-Surabaya Indeks Kewaspadaan Covid-19 Tinggi, Ganjar Pranowo: Kita Harus Saling Jaga

4 Juli 2020, 09:10 WIB
Peta penyebaran Covid-19 pulau Jawa. / Humas Provinsi Jateng /

SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan daerah-daerah yang masuk dalam perhatian dan daerah sekitarnya untuk tetap saling menjaga.

Di antaranya daerah yang berkorelasi dengan Semarang dan jalur Semarang-Surabaya.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kawal Covid19 per 1 Juli 2020, kabupaten/kota di Jawa Tengah yang masih merah meliputi Kota Semarang, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Jepara. 

Baca Juga: Ini Dia 5 Tips Cara Paling Aman Jika Kulitmu Terkena Wajan Panas

Daerah yang masih warna merah ke merah muda meliputi daerah yang berdekatan dengan tiga daerah tersebut. Yakni Kendal, Batang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Grobogan, Blora, dan Rembang.

"Jadi kalau kita melihat seperti ini, betul. Maka kemarin di Rembang, saya minta untuk ada perhatian. Merahnya di Timur, ini kan mulai pelan-pelan ke Barat itu mulai muda. Begitu juga yang di Jawa Barat. Bentuknya sama," kata Ganjar Pranowo sambil menunjukkan peta indeks kewaspadaan yang diperolehnya, di Puri Gedeh, Kamis (2/7/2020) petang.

Kabupaten Rembang dan Kabupaten Blora merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Jawa Timur.

Baca Juga: Es Batu Ternyata Memiliki Manfaat Loh, Terutama untuk Kulit Kita

Keduanya masuk dalam jalur Semarang-Surabaya yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro yang merupakan daerah warna merah dan merah muda.

Sementara Tuban dan Bojonegoro berkorelasi dengan Lamongan, Gresik, dan Kota Surabaya.

Gresik dan Kota Surabaya merupakan daerah dengan warna merah tua atau indeks kewaspadaan tinggi yakni level 6.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Sebut Kekuatan Kebangkitan Ekonomi Saat Ini Adalah UMKM

Sementara daerah-daerah di Jawa Tengah bagian Selatan dan Tengah ke arah Barat warnanya relatif merah muda ke putih.

Begitu juga dengan wilayah Solo Raya. Menurut Ganjar Pranowo hal itu membuktikan bahwa setiap daerah itu memiliki korelasi terkait persebaran Covid-19.

"Ada korelasinya dengan itu. Jadi Rembang ada korelasinya (dengan Jawa Timur), Sragen ada korelasinya, Karanganyar ada korelasinya dan itu dilaporkan oleh Bupati maka kita minta untuk saling menjaga di antara mereka. Jadi ini ada yang musti kita perhatikan," jelasnya.

Baca Juga: Bomber PSIS Bruno Silva Bawa Pulang Keluarganya Pulang Ke Brasil

"Ini menarik. Ini bisa dijadikan analisis apa yang musti kita siapkan, apa yang musti kita perhatikan sehingga nantinya orang bisa mengerti," sambung Ganjar Pranowo.

Hal itu juga yang kemudian menjadi salah satu latar belakang Ganjar membuat enam satuan koordinator wilayah (Satkorwil) di enam eks Karesidenan.

Di mana enam Korwil tersebut berfungsi untuk percepatan penanganan Covid-19 di Jawa Tengah. Seperti mempercepat update data di real time dengan menagih daerah yang kurang cepat melaporkan data.

Baca Juga: Valentino Rossi Bertanya Informasi Tim Yamaha Petronas SRT Pada Franco Morbidelli

Korwil juga bertugas untuk memantau daerah-daerah yang masuk di masing-masing eks karesidenan.

"Setiap Korwil nanti bisa menagih dan bisa memantau daerahnya. Berapa rapid test sudah berjalan, berapa PCR tesnya, kalau dilihat dari persentase berapa, sudah memenuhi syarat apa belum, terus kemudian tracingnya bagaimana, apa ada kekurangan atau tidak. Begitu," papar Ganjar Pranowo.

Ganjar Pranowo juga menekankan tentang keterbukaan informasi terkait penanganan Covid-19.

Baca Juga: Pembayaran Visa Contactless Kini Sudah Diterima di SPBU Shell Jabodetabek, Bandung dan Surabaya

Menurutnya, keterbukaan informasi kepada publik menjadi langkah untuk memberikan informasi ter-update dan juga edukasi.

"Kalau saya gini, ini tidak perlu ada yang ditutupi. Disampaikan saja. Maka kemarin ada yang bilang itu Jawa Tengah tinggi, ya emang. Faktanya memang naik. Maka dari itu butuh adanya perhatian khusus, seperti Semarang, Demak, kemudian ada lagi Rembang, Jepara. Lalu yang lain bagaimana, daerah sekitar Kita Semarang itu juga perlu kita perhatikan maka sudahlah kita buat Korwil saja," katanya. ***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler