Jawa Timur di Target Jokowi Harus Bisa Turunkan Angka Positif Covid-19

25 Juni 2020, 19:05 WIB
PRESIDEN Jokowi saat akan terbang dari Bandara Halim Perdanakesuma menuju Jawa Timur untuk kunjungan sehari ke Kota Surabaya dan Banyuwangi.* /Instagram @jokowi/

SEMARANGKU – Hari ini Presiden RI Ir. Joko Widodo mengunjungi wilayah Jawa Timur untuk kunjungan kerja dan mengecek kesiapan Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur.

Agenda Jokowi tidak hanya di Surabaya namun juga dibeberapa daerah lain seperti Banyuwangi.

Dalam kunjungannya ini Jokowi melihat dari dekat posko Covid-19 di wilayah Jawa Timur.

Baca Juga: Soal Pembakaran Bendera PDIP, Ganjar Pranowo Himbau Kader Tidak Terprovokasi

Presiden juga memberi tengat waktu dua minggu bagi Jawa Timur untuk menurunkan angka penularan virus Covid-19.

Tenggat waktu yang diberikan oleh Jokowi ini disampaikan langsung saat mengunjungi Posko Gugus Tugas Percepatan Penananan Covid-19 Jawa Timur yang dipusatkan di Gedung Grahadi, Surabaya, Kamis (25/6).

"Saya minta dalam waktu dua minggu ini pengendaliannya betul-betul kita lakukan bersama-sama dan terintegrasi dari semua unit organisasi yang kita miliki di sini," kata Jokowi.

 Baca Juga: Jelang Liga 1, Bos PSIS Semarang, Yoyok Sukawi Pertanyakan Jaminan Kesehatan Pemain

"Baik itu di gugus tugas, baik itu di provinsi, baik itu di kota dan di kabupaten seterusnya sampai ke rumah sakit, kampung, desa, semuanya ikut bersama-sama melakukan manajemen krisis sehingga betul-betul kita bisa mengatasinya dan menurunkan angka positif tadi," sambungnya.

Dilansir dari PortalSurabaya.com, Jokowi juga menambahkan, Jawa Timur saat ini menjadi provinsi dengan penambahan kasus harian paling tinggi di Indonesia.

Artikel ini sudah tayang di PortalSurabaya.com dengan judul:Jokowi Beri Tengat Waktu 2 Minggu bagi Jatim untuk Turunkan Angka Positif Covid-19

 Baca Juga: Pernikahan di Kota Semarang Menurun Drastis Akibat Pandemi Covid-19

Pada Rabu kemarin misalnya, dilaporkan ada penambahan 183 kasus positif. "Ini terbanyak di Indonesia, hati-hati ini terbanyak di Indonesia," kata Jokowi.

Kepala Negara menyoroti secara khusus kondisi Surabaya Raya karena menjadi penyumbang tertinggi kasus Covid-19 di Jawa Timur.

Ia meminta wilayah aglomerasi ini harus dijaga dan dikendalikan terlebih dahulu.

 Baca Juga: Seri Pembuka MotoGP Jerez Tetap Digelar Tanpa Penonton di Tribun

"Enggak bisa Surabaya sendiri, enggak bisa. Gresik harus dalam satu manajemen, Sidoarjo harus dalam satu manajemen, dan kota kabupaten yang lain. Karena arus mobilitas itu yang keluar masuk adalah bukan hanya Surabaya, tapi daerah juga ikut berpengaruh terhadap naik dan turunnya angka Covid-19 ini," ucapnya. *** (Argo Santoso/Portal Surabaya)

Editor: Heru Fajar

Sumber: Portal Surabaya (PRMN)

Tags

Terkini

Terpopuler