SEMARANGKU - Berikut ini saran dari Menlu Retno Marsudi dan Deddy Corbuzier tentang perang Rusia dan Ukraina.
Retno Marsudi mengatakan kita harus berhati-hati setelah Deddy Corbuzier mengatakan netizen Indonesia terbagi menjadi dua kubu (Rusia dan Ukraina).
Retno Marsudi mengatakan sebaiknya masyarakat Indonesia tidak terlalu membesar-besarkan perang Rusia dan Ukraina karena ini berhubungan dengan nyawa dan kita harus bijaksana. Deddy Corbuzier pun menyetujuinya.
Deddy Corbuzier mengatakan bahwa saat ini netizen Indonesia terbagi menjadi dua kelompok: yang pro Rusia dan yang pro Ukraina.
Kontribusi kita, warga Indonesia, terhadap perang Ukraina adalah dengan menurunkan tensi.
Netizen Indonesia sebaiknya tidak menyebarkan hoax atau kabar bohong tentang perang yang terjadi di Rusia dan Ukraina.
Terlebih bagi pemangku keputusan, seperti pemerintah, harus melihat segala kemungkinan dan tidak boleh terburu-buru.
"Kita ini mesti jernih melihat situasi dan kalau memungkinkan turunkan tensi. Masing-masing orang pasti kontribusinya berbeda-beda. Tapi kita punya tanggungjawab untuk menurunkan tensi," kata Retno Marsudi.
Retno Marsudi kembali mengingatkan bahwa perang antara Rusia dan Ukraina bukanlah hal yang sederhana karena berhubungan dengan nyawa masyarakat kedua Negara.
"Karena 10 hari itu ratusan nyawa sudah hilang. Ratusan lagi luka-luka. Sudah 1,3 juta orang harus mengungsi belum lagi apakah ini akan mengganggu pasokan energi dan pangan dunia? Masalah kemanusiaannya itu unbelieavable," kata Retno Marsudi seperti yang dikutip SEMARANGKU dari Podcast Close the Door.
Kembali Menlu Retno Marsudi mengingatkan bahwa kontribusi nyata yang bisa masyarakat Indonesia lakukan saat ini adalah dengan tenang dan menurunkan tensi.
"Kita harus berkontribusi untuk menurunkan tensi," kata Retno Marsudi kepada Deddy Corbuzier.***