SEMARANGKU - Baru-baru ini Gunung Semeru mengalami erupsi dan menyebabkan beberapa warga pergi mengungsi.
Usai Gunung Semeru, Gunung Merapi kini tengah mengelurkan 15 kali guguran lava pijar.
Menurut pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), lava pijar dari Gunung Merapi meluncur dengan jarak 1500m.
Baca Juga: Usai Bertemu Fuji, Ruben Onsu Ungkap Adik Ipar Vanessa Angel Perlu ke Psikolog: Dibilangin Drama
Sementara itu, BPPTKG pun menjelaskan, bahwa lava pijar Gunung Merapi kali ini meluncur ke arah barat daya dari pukul 12 malam hingga 6 pagi WIB.
Kepala BPPTKG menjelaskan, bahwa dari pengamatan Gunung Merapi pun telah mengalami 54 kali gempa.
Disertai dengan amplitundi 3-35 mm selama 24-99 detik, serta dua kali gempa dengan hembusan amplitudo 2mm selama 11-18 detik.
Dari pantauan sejak Kamis, 16 Desember 2021 Gunung Merapi juga terlihat mengeluarkan asap putih.
Intensitas dari asap putih yang keluar dari Gunung Merapi pun dinilai sedang dengan ketebalan setinggi 50-300m di atas puncak.
BPPTKG pun menjelaskan, bahwa lava pijar Gunung Merapi dengan jarak 1600m turun ke arah barat daya.
Dari hasil pengamatan tersebut, status Gunung Merapi naik ke level 3 atau menjadi siaga.
Dijelaskan pula bahwa dari guguran lava pijar serta awan panas Gunung Merapi, maka ada beberapa daerah yang akan terdampak.
Menurut pengamatan, sektor tenggara hingga barat daya sejauh maksimal 3km ke arah sungai Woro dan 5km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih akan merasakan dampak dari Gunung Merapi.
Jika Gunung Merapi mengalami erupsi eksplosif, perlu diwaspadai karena lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.***