Bupati Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Paska Erupsi Gunung Semeru

6 Desember 2021, 20:00 WIB
Bupati Lumajang Thoriqul Haq saat berada di Kecamatan Candipuro dan memberikan keterangan menggunakan gedung sekolah sebagai lokasi pengungsian warga terdampak erupsi Gunung Semeru. /Kominfo Lumajang./

SEMARANG – Bupati Lumajang tetapkan status tanggap darurat untuk merespons bencana erupsi Gunung Semeru.

Bupati Lumajang menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru selama 30 hari terhitung mulai 4 Desember 2021 sampai dengan 3 Januari 2022.

Penetapan status tanggap darurat akibat Gunung Semeru berdasarkan Surat Keputusan Nomor 188.45/525/427.12/2021.

Baca Juga: Penanganan Pasca Bencana Erupsi Semeru bagi Warga Terdampak, BNPB akan Kucurkan Dana Tunggu

Baca Juga: Sampaikan Ucapan Duka untuk Korban Semeru, Jokowi: Indonesia Berada di Wilayah Cincin Api

Bupati Lumajang juga menetapkan Komando Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru yang dipimpin oleh Komandan Distrik Militer 0821 Lumajang. Sementara Komandan Bataliyon Infantri 527 sebagai Wakil Komandan I, Kepala Kepolisian Resor Lumajang sebagai Wakil Komandan II dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang sebagai sekretaris.

Berdasarkan data terkini yang dihimpun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban meninggal tercatat sebanyak 14 orang.

Data tersebut terakhir di update pada Minggu, 5 Desember 2021, pukul 17.30  WIB.

Hal itu disampaikan Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom) BNPB Abdul Muhari Ph.D, seperti dilansir dari laman BNPB.

"Korban meninggal dunia teridentifikasi di dua kecamatan, yaitu 11 orang meninggal dunia di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 3 orang meninggal dunia di Kecamatan Candipuro," jelasnya.

Berikut rincian korban meninggal yang ada di dua kecamatan, antara lain :

Kecamatan Pronojiwo = 6 orang

  1. Poniyem (50 tahun)
  2. Bawon Triono (33 tahun)
  3. Yatifa
  4. Luluk
  5. Edy
  6. Edy Pranowo

Kecamatan Candipuro = 5 orang

  1. Dafa (14 tahun)
  2. Siti (40 tahun)
  3. 3 korban lainnya masih dalam proses identifikasi

Terdapat satu korban meninggal atas nama Besut (50 tahun) di Desa Sumberwuluh. Sementara, Korban lainnya masih dalam proses identifikasi.

Adapun perkembangan data penanganan korban luka berat sebanyak 35 orang meliputi :

  1. 8 orang di Rumah Sakit dr. Haryoto
  2. 16 orang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasirian
  3. 3 orang di Rumah Sakit Bhayangkara
  4. 8 orang di Puskesmas Penanggal

Untuk korban luka lainnya sejumlah 21 orang, sehingga total keseluruhan korban luka sebanyak 56 orang. ***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler