HORE! Sekolah Tatap Muka Bisa Digelar, 5 Tahapan Ini Wajib Guru dan Pemerintah Ketahui

24 Maret 2021, 14:00 WIB
Ilustrasi Tahapan Ini Wajib Guru dan Pemerintah Ketahui sebelum membuka sekolah tatap muka /IRWANSYAH PUTRA/ANTARA FOTO

SEMARANGKU – Satgas Covid-19 Indonesia memberikan pernyataan terkait tahapan pembukaan sekolah tatap muka di masa pandemi.

Tentunya, bukan hal mudah dan gampang jika ingin menggelar sekolah tatap muka di tahun ini.

Hal ini disebabkan Covid-19 di Indonesia masih tetap ada sementara pemerintah menggecar-gencarkan vaksinasi massal.

Oleh karenanya, Satgas Covid-19 memberikan arahan bagi sekolah yang ingin mengadakan tatap muka secara offline.

Baca Juga: Ikatan Cinta 24 Maret 2021: Adegan Romantis Aldebaran dan Andin Siap Sembuhkan Hati Penonton

Baca Juga: Ikatan Cinta 24 Maret 2021: Penonton Jangan Sedih, Nanti Malam Ada Adegan Romantis Aldebaran dan Andin

Salah satu tahapan terpenting adalah koordinasi dengan pemerintah pusat terkait pembukaan sekolah tatap muka.

Sebagaimana disampaikan langsung oleh Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito bahwa sekolah tatap muka bisa dilakukan jilau memenuhi syarat dan aturan.

"Saya mungkin mau menjelaskannya bukan dari konteks hanya vaksinasi. Membuka suatu aktivitas kegiatan sosial, ekonomi salah satunya pendidikan, itu ada tahapan-tahapan yang dilalui," jelas Wiku kepada wartawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, dikutip dari PMJ News, Rabu 24 Maret 2021.

Wiku menjelaskan tahapan ini meliputi prakondisi, timing, prioritas, koordinasi, dan monitoring.

"Ada lima tahapan. Pertama prakondisi, kedua adalah timing, kapan dibukanya, yang ketiga adalah prioritas, sektor mana yang dibuka atau daerah mana yang dibuka, kemudian berikutnya keempat adalah koordinasi pusat dan daerah," tuturnya.

Baca Juga: Ikatan Cinta 24 Maret: Strategi Gerilya Aldebaran Sukses Besar, Tak Perlu Waktu Lama Andin Langsung Hamil?

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 24 Maret 2021: Al dan Andin Ketahuan, Elsa Kelimpungan Gagal Temui Pak Sumarno

Wiku menambahkan Indonesia adalah negera luas, jadinya harus ada koordinasi antara pusat daerah jika ingin membuka sekolah offline.

"Jadi kan Indonesia luas, jadi untuk bisa membuka tentunya harus ada koordinasi pusat dan daerah agar siap dengan baik. Dan yang kelima itu adalah monitoring dan evaluasi," sambungnya.

Dengan begitu, lanjut Wiku, pusat akan mengetahui apakah sekolah yang dimaksud layak dibuka secara offline atau tidak.

"Dari kondisi itu kita akan tahu apakah kita buka (sekolah tatap muka) atau gas, itu berjalan baik. Yang penting kan prinsipnya adalah masyarakat produktif dan aman Covid-19. Itu yang harus dijaga," tandasnya.***

Editor: Sauqi Romdani

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler