Ciptakan Yogyakarta yang Lebih Ramah Lingkungan, Pemkot Ajak Warga Lakukan Aksi Ini

1 Januari 2021, 15:45 WIB
Ilustrasi lingkungan bersih dan nyaman.* /SplitShire/Pixabay

SEMARANGKU – Demi menciptakan Yogyakarta yang lebih ramah lingkungan, Pemerintah Kota atau Pemkot mengajak warga melakukan aksi berikut ini.

Sampah seringkali menjadi persoalan umum diberbagai tempat, daerah bahkan kota atau negara, tak terkecuali bagi Kota Yogyakarta.

Sebuah gerakan mengenai sampah sedang digalakkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. Hal ini didasari oleh semakin meningkatnya volume sampah setiap hari sehingga menganggu kenyamanan kota. Akhirnya, pemerintah mulai mengajak melakukan aksi bersama warga.

Baca Juga: Fogging Rumah Aa Gym Positif Covid 19, dr Tirta: Ini Bukan Asap RX King!

Baca Juga: Muncul Ormas Front Persatuan Islam Pengganti FPI, Mahfud MD: Boleh Asal Tak Melanggar Hukum

Dalam sebuah audiensi mengenai pengelola pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Lembaga Konsumen Yogyakarta  (LKY) di Ruang Sadewa Balaikota, Wakil Walikota Yogya, Heroe Poerwadi mengatakan bahwa Pemkot Yogya sebenanya sudah berencana sejak beberapa tahun lalu untuk melakukan upaya dalam menekan volume sampah yang dibawa Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan melalui memaksimalkan bank sampah.

Secara detail, khususnya di Kota Yogyakarta, kira-kira ada 481 bank sampah aktif. Bank-bank sampah itu sudah dipilah antara sampah organik dan non organik. Sampah-sampah organik dari kampung-kampung sayur di Kota Yogya, kemudian dikelola untuk dijadikan pupuk dan pakan ikan.

“Kami sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan volume sampah dengan membuat bank-bank sampah baik di tingkat kecamatan maupun kelurahan. Saat ini kurang lebih ada 481 bank sampah yang aktif. Namun, karena tingkat kesadaran masyarakat yang rendah, penumpukan sampah masih saja terjadi,” ujar Heore Poerwadi.

Baca Juga: Alhamdulillah, PLN Perpanjang Diskon Tarif Listrik, Ayo Cek Namamu, Ini Daftar Penerimanya

Baca Juga: Temukan Sporadis Wabah Covid-19 Baru di Beijing, Tiongkok: Warga Indonesia yang Membawanya

Pemerintah Kota Yogyakarta berharap aksi ini juga dapat didukung dengan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah secara mandiri melalui Prinsip 3R (Reduce, Reuse dan Recyle).

Selain itu, Pemkot juga melakukan Kerjasama dengan Institue Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta melakukan pengolahan bank sampah sebagai salah satu program kerajinan masyarakat.

Salah satu perwakilan dari perwakilan dari LKY, Dwi Priyono menyampaikan bahwa ada beberapa poin penting mengenai pengelolaan sampah di Kota Yogya.

Baca Juga: Setelah Dikunjungi Sinterklas 101 Lansia Panti Jompo di Belgia Tertular COVID-19, 26 Meninggal Dunia

Baca Juga: Cara Ketahui Terdaftar Penerima Vaksin Covid 19 Atau Tidak, Klik Link Ini dan Masukkan Nomor KTP

Poin tersebut antara lain Yogya sebagai pusat wisata dan padat penduduk memiliki lahan yang terbatas, namun tingkat konsumsinya tinggi. Hal ini yang membuat volume sampah di Kota Yogya cukup tinggi.

“Keterbatasan lahan menjadi kendala terbesar bagi warga Kota Yogya dalam mengelola sampah. Mayoritas warga tidak memiliki lahan yang memadai untuk mengelola sampah. Faktor keterbatasan lahan ini juga berdampak pada minimnya tempat pembuangan sampah,” kata Dwi.

Untuk menyikapi permasalahan itu, beberapa solusi dilakukan oleh Pemkot Yogya, salah satu adalah memberikan penyadaran Pendidikan tentang sampah, mengadakan pelatihan dan pendampingan pengolahan sampah bagi bank sampah, dan melakukan optimalisasi bank sampah dari tingkat kecamatan, kelurahan dan tingkat RT RW.***

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: Jogjakota

Tags

Terkini

Terpopuler