Satgas Sebut Kasus Covid-19 Meningkat Dua Kali Lipat Usai Libur Panjang, Awal Tahun Naik Lagi?

26 Desember 2020, 11:55 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito /Biro Pers Sekretariat Presiden/BNPB

SEMARANGKU – Satgas Penanganan Covid-19 menyebut selalu ada kenaikan kasus penularan Covid-19 setelah libur panjang.

Seperti momentum libur panjang akhir Oktober 2020 lalu. Selisih beberapa minggu, kasus Covid-19 meningkat dua kali lipat.

Dari data Satgas Penanganan Covid-19, pada periode November hingga Desember 2020 penularan Covid-19 naik dua kali lipat, yakni dari 54.804 menjadi 103.239 hanya dalam waktu satu bulan.

Baca Juga: Israel Kembali Menyerang Gaza Karena Wilayahnya Baru Saja Diserang Kelompok Ini

Baca Juga: Pengembang Game Terlaris Tahun Ini, Cyberpunk 2077 Dituntut Investor, Begini Kronologinya

Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, kenaikan kasus penularan yang semakin cepat berbanding lurus dengan bertambahnya daerah yang tidak patuh dengan protokol kesehatan, penambahan jumlah testing, dan momentum libur panjang.

“Kenaikan kasus aktif semakin lama semakin cepat. Ini yang perlu kita waspadai. Libur panjang selalu memicu kasus baru dalam jumlah besar, demikian juga dengan kepatuhan protokol kesehatan yang mengendur,” tutur Wiku dalam siaran pers, Jumat, 25 Desember 2020.

Dia membeberkan riwayat kasus Covid-19 sejak awal pandemi di Indonesia. Dari analisa sejumlah data, pada periode Maret-Juli 2020, kasus aktif meningkat dari 1.107 kasus menjadi 37.342 kasus, atau membutuhkan waktu empat bulan.

Baca Juga: Terbaru! Ini Syarat Penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan 2021, Tak Dapat BSU Jika Tidak Dipenuhi

Baca Juga: Daftar Harga HP Xiaomi Akhir Tahun 2020 Terbaru, Cuma Rp1 Juta Bisa Pilih Puluhan Tipe!

Peningkatan kasus aktif ini juga diikuti dengan peningkatan testing mingguan hingga 50 persen.

Pada periode ini, peningkatan dibarengi dengan event libur panjang Idul Fitri pada 22-25 Mei 2020.

Pada Agustus-Oktober 2020, kasus aktif meningkat dari 39.354 kasus menjadi 66.578 kasus hanya dalam waktu dua bulan.

Baca Juga: Presiden Erdogan Ingin Turki Pertahankan Hubungan dengan Israel, Pindah Haluan?

Baca Juga: Terbaru! Ini Syarat Penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan 2021, Tak Dapat BSU Jika Tidak Dipenuhi

Testing mingguan pada periode ini meningkat 40 persen, dan jumlah daerah yang tidak patuh protokol kesehatan juga meningkat dari 28,57 persen menjadi 37,12 persen.

Pada periode ini, terjadi event libur panjang 17, 20 hingga 23 Agustus 2020.

Kenaikan tertinggi dalam waktu yang tersingkat terjadi pada periode November hingga Desember. Kasus aktif meningkat dua kali lipat, dari 54.804 menjadi 103.239 hanya dalam waktu satu bulan.

Baca Juga: Tega! UEA Kirim Bantuan Alat Kesehatan yang Tidak Layak Pakai ke Gaza Palestina

Baca Juga: Petugas SPBU di Semarang Diludahi Mukanya Oleh Pembeli Usai Lakukan Ini

Hal ini dibarengi dengan peningkatan testing yang lebih rendah dari sebelumnya, yakni 30 persen.

Sedangkan persentase daerah yang tidak patuh protokol kesehatan juga meningkat 48,01 persen.

Pada periode ini, kita sempat melewati event libur panjang 28 Oktober hingga 1 November 2020.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Cair 2021 untuk yang Penuhi Syarat Penerima BSU Ini

Baca Juga: Israel Kembali Menyerang Gaza Karena Wilayahnya Baru Saja Diserang Kelompok Ini

Wiku menambahkan, dengan data tersebut dapat disimpulkan dalam setiap kenaikan kasus aktif, selalu diiringi oleh kenaikan daerah yang tidak patuh protokol kesehatan, dan selalu berawal dari event libur panjang.

“Meski testing mingguan meningkat, tapi tidak dibarengi dengan penurunan kasus aktif. Kondisi saat ini adalah masih tingginya laju penularan sehingga masih banyak kasus baru yang ditemukan dari setiap pemeriksaan,” tutur Wiku.

Lantas bagaimana kasus Covid-19 setelah libur panjang Natal dan tahun baru (Nataru) ini. Apakah kasus Covid-19 di awal tahun akan naik lagi? ***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Satgas Covid-19

Tags

Terkini

Terpopuler