Hasil Survei Mobil Listrik Tinggi Peminat, Tapi Soal Pengisi Daya...

18 Desember 2020, 10:05 WIB
Sebuah mobil listrik sedang diisi listriknya di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PT PLN (Persero) yang berlokasi di Area Parkir Timur Gedung Sate, Kota Bandung, beberapa waktu lalu. Pindad Ditantang Buat Bus Listrik oleh Menristek, Ternyata Sudah Ada Kendaraan Listrik Lain. /Zonapriangan.com/Yurri Erfansyah

SEMARANGKU – Hasil survei menyebutkan peminat pada mobil listrik sangat tinggi. Tak hanya ingin, mereka juga berniat membeli.

Dengan sejumlah alasan, masyarakat ingin membeli mobil listrik setidaknya untuk satu unit terlebih dahulu tiap keluarga.

Namun, ada satu hal yang membuat mereka khawatir dan bahkan mengurungkan niat membeli mobil listrik, yaitu soal pengisian daya listrik ke mobil.

Baca Juga: Indonesia Pulangkan 11 Orangutan Korban Kejahatan Transnasional, Begini Kondisinya

Baca Juga: Menaker Pastikan Dana BLT Subsidi Gaji Karyawan Dikembalikan ke Negara, BSU Batal Cair?

Perihal ketertarikan minat masyarakat terhadap mobil listrik ternyata mencapai 71 persen. Mereka mempertimbangkan untuk membeli mobil listrik di masa mendatang.

Alasannya, sebanyak lebih dari 70 persen untuk mengurangi polusi udara atau iklim dan lebih irit.

"Konsumen dapat menghemat banyak uang dalam jangka panjang dengan beralih ke EV," kata Chris Harto, analis senior soal kebijakan keberlanjutan dan hasil survei Consumer Reports di Amerika Serikat yang dikutip dari Antaranews, Jumat, 18 Desember 2020.

Baca Juga: Hore! Semua Pelajar Bisa Dapat Bantuan Rp1 Juta dari Kemendikbud, Begini Caranya

Berdasarkan survei tersebut, masalah jangkauan kendaraan dan ketersediaan stasiun pengisian daya menjadi perhatian utama pengendara di AS.

Sekitar setengah dari pengemudi yang disurvei mengatakan mereka menginginkan kendaraan listrik yang dapat menempuh jarak lebih dari 300 mil atau sekitar 483 km untuk satu kali pengisian daya penuh.

Kemudian, kurang dari setengahnya mengatakan infrastruktur pengisian daya yang tidak memadai di sepanjang jalan raya membuat mereka tidak membeli kendaraan listrik.

Baca Juga: Gal Gadot Angkat Bicara Soal Pelanggaran Syuting Justice League, Begini Kesaksiannya

Alasan lain yang kuat adalah terkait harga (48%), pengetahuan yang tidak memadai tentang kendaraan bermotor (30%), dan kurangnya tempat untuk pengisian daya di rumah (28%).

Meskipun ada kekhawatiran tentang kelangkaan stasiun pengisian umum di sepanjang jalan raya, 71 persen pengemudi mengatakan bahwa mereka akan melakukan sebagian besar pengisian daya di rumah. ***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler