Inggris Gelontorkan Rp1,5 Miliar untuk Indonesia Guna Tangani Kasus Ini

17 Desember 2020, 07:17 WIB
Ilustrasi bendera Inggris /PIXABAY/terimakasih0/fotiniya

SEMARANGKU – Pemerintah Inggris menggelontorkan bantuan sebesar Rp1,5 miliar untuk Indonesia guna pencegahan kekerasan berbasis gender (KBGO) di Tanah Air.

Dari data Komnas Perempuan, kasus KBGO yang terjadi di Indonesia terus meningkat sejak 2017 silam.

Kasus KBGO yang terjadi dalam beragam bentuk stalking, penyebaran foto yang diedit dengan narasi objektifikasi seksual, ancaman perkosaan, dan gender shaming atau body shaming.

Baca Juga: KPK Turun Tangan Karena Penyaluran BSU Bermasalah, Ida Fauziyah: Kami Juga Diaudit BPK

Baca Juga: Bu Panti Curiga Elsa Bohong, Andin-Aldebaran Beri Pelajaran, Sinopsis Ikatan Cinta RCTI 17 Desember

Duta Besar Inggris Raya untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins menuturkan, Pemerintah Inggris telah menganggarkan 80.345 poundsterling atau setara Rp1,5 miliar untuk membantu Indonesia.

Selain untuk pencegahan KBGO, anggaran tersebut juga digunakan untuk untuk program akses digital serta kesadaran atas keamanan digital.

“Kami bekerja di Indonesia melalui Digital Access Programme, bersama dengan mitra, untuk meluncurkan proyek ‘AwasKBGO’ untuk meningkatkan kesadaran akan isu penting ini,” ucap Owen Jenkins seperti dikutip dari Antara, Rabu 15 Desember 2020.

Baca Juga: Ada Pulsa 7,5 Juta Gratis di Giveaway Akhir Tahun dari Telkomsel, Ini Cara Dapatnya

“Kami akan melakukannya melalui platformdaring baru, pelatihan, dan juga situs internet ‘Get Safe Online’ untuk Indonesia,” imbuhnya.

Pandemi Covid-19 dinilai punya pengaruh besar terhadap peningkatan kasus KBGO di Indonesia.

Komnas Perempuan menyebut, kasus KBGO yang dilaporkan terus mengalami peningkatan.

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Hari Ini, Kamis, 17 Desember 2020, Lanjutan Ikatan Cinta-Amanah Wali S4 Makin Seru

Pada 2017 hingga 2019 berturut-turut adalah 16 kasus, 97 kasus, 281 kasus, dan tahun 2020 per Oktober sudah ada 659 kasus.

Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) juga mencatat peningkatan serupa. Ada kenaikan laporan mengenai penyebaran konten intim yang dilakukan nonkonsensual (tanpa persetujuan) pada tahun.

Kenaiknnya cukup signifikan, yakni 375 persen atau 169 kasus dibanding tahun 2019, sebanyak 45 kasus.

Baca Juga: Jadwal Acara ANTV Hari Ini, Kamis, 17 Desember 2020, Lanjutan Mahabaharata Hingga Radha Krishna

Dalam proyek kerja sama Inggris-Indonesia anti KBGO ini, pemerintah bermitra dengan lembaga advokasi hak digital warga di Asia Tenggara, SAFEnet Indonesia, dan Get Safe Online, organisasi penyedia informasi keamanan digital yang berbasis di Inggris. ***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler