Pemerintah Ungkap Ada 4 Lapangan Kerja Terbesar 2021 di Indonesia, Siapkan Kompetensi!

5 Desember 2020, 08:58 WIB
Ilustrasi kerja /Unsplash/headway

SEMARANGKU – Pemerintah telah mengungkapkan terdapat empat bidang lapangan kerja terbesar di tahun 2021.

Masyarakat atau lulusan perguruan tinggi yang ingin masuk di empat lapangan kerja di tahun 2021 tersebut, mesti harus menyiapkan kompetensi.

Sebanyak 4 bidang lapangan kerja tersebut menjadi prioritas utama dan diharapkan menekan angka pengangguran serta meningkatkan taraf ekonomi.

Baca Juga: Puaskan Rasa Ngidam dari Kota-Kota Asia Favorit

Baca Juga: Joe Biden Beri Pidato Pertama Kali Terkait Kematian Ilmuwan Nuklir Iran, Strategi Baru?

Apa saja 4 bidang lapangan kerja yang menjadi prioritas tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Basuki Hadimuljono telah mengungkapkannya.

Pertama adalah pengembangan Food Estate di Kalimantan Tengah, Sumatera Utara dan NTT.

Rencananya, pemerintah akan manfaatkan lahan 165.000 hektare di kawasan Eks-Pengembangan Lahan Gambut (PLG) Kalteng untuk tanaman pangan seperti padi dan singkong.

Baca Juga: Besok Terakhir, Hadiah Rp 5 Juta dari Telkomsel Khusus Pemilik Angka Ini, Yuk Daftar!

Baca Juga: Laporan Anak Jusuf Kalla Atas Ferdinand Hutahaean dan Rudi S Kamri Belum Masuk ke Ditsiber

Dari 165.000 hektare tersebut, kondisi irigasi yang baik 28.000 hektare dengan diintensifikasi.

Sementara di Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumut, lahan Food Estate seluas 60.000 ha dimanfaatkan untuk tanaman hortikultura seperti bawang merah dan bawang putih.

Irigasi menggunakan teknologi big gun sprinkler yang merupakan produk UMKM dalam negeri. Pemerintah juga akan membuka Food Estate di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga: Terakhir Besok, Kartu Prakerja Beri Uang Rp 40 Juta Khusus Golongan Ini Saja, Cek Cara Daftar!

Baca Juga: NIK KTP Tak Tercatat di eform.bri.co.id/bpum, BLT Banpres UMKM Cair Jika Miliki Surat Ini, Dapatkan!

"Terdapat empat major projects Kementerian PUPR yang bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan,’’ kata Menteri Basuki, sebagaimana dikutip dari Antaranews, Sabtu 5 Desember 2020.

Kedua adalah dukungan pengembangan kawasan industri (KI). Di Pulau Jawa diprioritaskan KI Batang seluas 4.600 hektare dan KI Subang seluas 1.600 hektare.

Menteri Basuki mengatakan, pengembangan KI ini merupakan pola baru karena menggunakan tanah negara dan fasilitas disediakan pemerintah, seperti jalan, air, sanitasi dan perumahan sehingga investor yang datang hanya perlu membangun pabrik dan langsung beroperasi.

Baca Juga: Jadwal Bola Siaran Langsung Liga Inggris di NET TV: Man City vs Fulham, MU, Liverpool, Arsenal

Baca Juga: Cara Mudah Klaim Voucher Token Listrik Gratis PLN Stimulus Desember Via WA dan www.pln.co.id

Kementerian PUPR juga akan terus melanjutkan dukungan lima DPSP yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Manado-Likupang.

Artinya kompetensi di bidang industri pariwisata sangat dibutuhkan pada tahun 2021. Bahkan pemerintah akan melakukan renovasi rumah warga agar layak untuk dijadikan homestay di kawasan wisata tersebut.

Sehingga masyarakat setempat bukan hanya jadi penonton, tetapi bisa menikmati kue pariwisata.

Baca Juga: Mengejutkan Dunia! Sosok Wanita Pertama Memimpin Dewan Syura Arab Saudi, Siapa?

Baca Juga: Besok Terakhir, Dapatkan Uang Rp 40 Juta dari Kartu Prakerja, Cek Syarat dan Caranya di Sini

Keempat adalah Pada tahun anggaran 2020 Kementerian PUPR menganggarkan Rp13 triliun untuk program PKT di seluruh Indonesia sebagai mitigasi Pandemi COVID-19. Program PKT ini mampu membuka sekitar 700 ribu lapangan pekerjaan.

Kementerian PUPR mendapat alokasi anggaran APBN TA 2021 sebesar Rp149,81 triliun. Alokasi anggaran ini digunakan untuk pembangunan infrastruktur mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN) dan juga membuka lapangan pekerjaan akibat Pandemi COVID-19.

“Arah kebijakan pembangunan infrastruktur untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Pada dasarnya, apapun yang kami lakukan tujuan utamanya adalah membuka lapangan pekerjaan untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Misalnya membeli barang dalam negeri," ujar Menteri Basuki. ***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler