Luhut Bicarakan Soal Penanganan Covid-19 di Gedung Putih AS Hingga UU Cipta Kerja Disinggung

24 November 2020, 07:30 WIB
Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan. /Instagram.com/@luhut.pandjaitan/

SEMARANGKU – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Invenstasi ( Menko Marves ) Luhut Binsar Pandjaitan mengunjungi Gedung Putih Amerika Serikat ( AS ).

Menko Luhut sebelumnya diketahui diterima di Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih pada 17 November lalu bersama Duta Besar Muhammad Lutfi.

Baru-baru ini Luhut menceritakan kunjungannya yang membicarakan penanganan Covid-19, hingga UU Cipta Kerja disinggung.

Baca Juga: Laksamana AL Amerika Serikat Tiba-tiba Kunjungi Taiwan, untuk Patahkan Pengaruh China?

Baca Juga: Media Australia Tulis: Rizieq Shihab Mantan Buron Kasus Porno Pulang untuk Tegakkan Revolusi Moral

Luhut menceritakan pengalamannya melalui akun Instagram-nya. Ia mengatakan akan berbagi sedikit cerita tentang kunjungan terakhirnya ke AS sembari menjalani masa karantina.

Dapat dikatakan oleh-oleh dari kunjungan tersebut yaitu perpanjangan GSP untuk Indonesia, dimana Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia yang mendapat peluang emas tersebut.

“Didampingi oleh Dubes Muhammad Lutti, saya sampaikan apresisasi Presiden @jokowi terhadap Presiden @realdonaldtrump yang telah memperpanjang GSP kepada kita sehingga Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia yang mendapat peluang emas ini,” kata Luhut sebagaimana dikutip SemarangKu.

Baca Juga: Yuk Unduh Aplikasi Ini untuk Pastikan Kuota Internet Gratis Kemdikbud Cair, untuk Semua Operator

Baca Juga: Ngeri! Ada Jejak Kaki Hewan Ini di Jalur Evakuasi, Tanda Gunung Merapi Segera Meletus?

Selain membicarakan tentang ‘oleh-oleh’ yang dibawanya, Luhut juga menyinggung perihal hubungan baik dengan Amerika Serikat.

Luhut menegaskan bahwa selama dapat membantu kepentingan nasional, Indonesia akan selalu menjaga hubungan baik, begitu pula dengan Amerika Serikat tanpa memandang siapapun pemimpinnya.

Dia juga mengaku kerap berkomunikasi dengan orang-orang terdekat Donald Trump, dan buah dari hubungan baik tersebut yaitu “LOI” investasi sebesar US$ 2 miliar dari IDFC kepada SWF yang ditandatangani 19 November lalu.

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji BPJS Ketenagakerjaan Tahap 5 Segera Cair, Cek Waktunya Via Link kemnaker.go.id

Baca Juga: Jadwal Liga Champions Malam Ini Live SCTV, Rennes vs Chelsea, Barcelona, Inter vs Madrid, Man City

Selain pejabat Gedung Putih, dia mengaku banyak investor yang menemui rombongannya untuk mengetahui perkembangan di Indonesia.

“Selain pejabat Gedung Putih, banyak sekali investor yang bertemu dengan rombongan kami untuk mengetahui perkembangan Indonesia hari ini, terlebih setelah disahkannya UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja,” katanya.

Luhut juga bertemu dengan sahabatnya dari IMF dan World Bank untuk membahas penanganan pandemi Covid-19, pemulihan ekonomi nasional dan upaya Indonesia untuk menjaga dan memperbaiki kelestarian lingkungan hidup.

Baca Juga: Cara Dapat Kuota Internet Gratis Kemdikbud November 100 GB Cukup Serahkan Nomor ke Pihak Ini

Baca Juga: Anies Baswedan Bisa Dipidana Karena Unggah Foto Baca Buku How Democracies Die?

Dia mendapat banyak respon baik selama kunjungan ke Gedung Putih AS sebagai buah dari budaya dan adat ketimuran serta visi Presiden Joko Widodo yang banyak dikagumi.

Berkat hal tersebut ia yakin Indonesia akan selalu menjadi mitra strategis bagi negara sahabat tak terkecuali Amerika Serikat dalam ekonomi maupun geopolitik.

Luhut berharap Indonesia akan selalu memiliki hubungan baik dengan AS terlepas dari siapapun pemimpinnya.***

 

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler