Network
SEMARANGKU -Penyakit malaria merupakan salah satu penyakit menular yang mematikan. Sehingga perlu untuk mengetahui penyebab dan gejalanya.
Penyakit malaria sebenarnya dapat disembuhkan apabila diatasi dengan baik, namun jika tidak segera ditangani akan menyebabkan kematian.
Secara spesifik penyebab dari penyakit malaria adalah parasit (protozoa) plasmodium yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles.
Alhasil parasit menjalar ke tubuh dan menetap di organ hati sebelum menyerang sel darah merah.
Jika ditelisik nyamuk anopheles penyebab malaria ini dapat hidup di iklim tropis dan subtropis, sehingga perlu waspada. Selain karena gigitan nyamuk anopheles, penyakit malaria juga bisa ditularkan melalui transfusi darah dan jarum yang telah terkontaminasi.
Di Indonesia penyakit malaria masih menjadi masalah kesehatan di beberapa wilayah.Melansir dari yankes.kemkes.go.id dengan artikel 'Kejar Target Bebas Malaria 2030, Kemenkes Tetapkan 5 Regional Target Eliminasi' bahwa pada tahun 2030 Kemenkes menetapkan 5 regional sebagai target eliminasi bebas malaria.
Kawasan yang dimaksudkan meliputi pertama provinsi Jawa dan Bali. Kedua, Provinsi Sumatera, Sulawesi dan NTB. Ketiga, Provinsi Kalimantan dan Maluku Utara. Keempat, Provinsi Maluku dan NTT, terakhir kelima meliputi Provinsi Papua dan Papua Barat.
Baca Juga: Ilmuwan Sebut Krisis Iklim Membuat Umat Manusia Beresiko Kena Malaria dan Demam Berdarah
Menurut data Kementerian Kesehatan RI atau Kemenkes RI pada tahun 2022, diketahui terdapat sejumlah 415.140 kasus malaria di Indonesia. Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya dengan jumlah 304.607 kasus.
Ketika ditelusur lebih lanjut parasit penyebab penyakit malaria yang paling sering ditemui adalah p.vivax dan p.falciparum, dilansir dari ejournal.uin-malang.ac.id dengan judul 'Penyakit Malaria dan Mekanisme Obat-Obat Anti Malaria.' Untuk penyebab penyakit malaria lainnya yakni parasit p.ovale dan p.malariae.
Secara khusus penyakit malaria p.falciparum jika tidak segera diobati maka akan berkembang menjadi penyakit parah dan berujung pada kematian dengan kurun waktu 24 jam.
Pada gejala penyakit malaria, dilansir dari fk.ui.ac.id dengan artikel yang berjudul 'Yuk Kenali Beda Gejala DBD, Tifus dan Malaria' gejala penyakit malaria sangat khas disebut dengan trias malaria.
Trias malaria yang dimaksud meliputi cold stage, penderita akan menggigil hebat. Lalu hot stage, penderita akan mengalami demam tinggi dan sweating stage, deman turun akan tetapi penderita akan berkeringat secara berlebihan.
Dipertegas melalui laman who.int tentang malaria, gejala awal malaria yang paling umum adalah demam, sakit kepala dan menggigil. Yang mana terlihat pada hari ke 10-15 setelah digigit nyamuk anopheles. Untuk kasus yang ekstrim gejalanya berupa kelelahan ekstrim, mengalami gangguan kesadaran, kejang, sulit bernafas, penyakit kuning, hingga pendarahan yang tidak normal.***
