Nomophobia, Jenis Fobia Baru yang Hinggapi Anak Milenial Sekarang

11 Juli 2020, 21:00 WIB
Ilustrasi Nomophobia / Pexels /

SEMARANGKU - Claustrophobia, arachnophobia, acrophobia. . . ada semua jenis fobia, tetapi mungkin fobia paling modern adalah Nomophobia, atau "fobia tanpa telepon seluler".

Meski ketakutan irasional kehilangan atau tidak memiliki akses ke ponsel ini belum secara resmi diakui sebagai kondisi kejiwaan, para ahli sepakat untuk memasukkannya dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental.

Jadi, apa yang sebenarnya mendasari ketergantungan ponsel dan apakah itu sesuatu yang perlu kita perhatikan? Apa itu Nomophobia?

 Baca Juga: Antara Uang dan Kebahagiaan Pilih yang Mana

Secara sederhana, Nomophobia adalah sebuah ketakutan dan kekhawatiran yang berlebihan ketika harus menjalani hidup tanpa Smartphone.

Mengutip Psychiatry Advisor, ketakutan ini ditandai dengan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, sesak napas, kecemasan, mual, gemetar, pusing, depresi, tidak nyaman, takut, dan panik.

Namun, ada perdebatan di antara komunitas medis tentang klasifikasinya, apakah itu fobia, gangguan kecemasan, gangguan gaya hidup, atau kecanduan.

 Baca Juga: Review Kawasaki Ninja ZX-25R 2020, Kupas Tuntas Semua Fiturnya

Menurut Profesor Gail Kinman dari University of Bedfordshire, di Inggris, konsekuensi dari Nomofobia sama dengan kecanduan lainnya.

“Nomophobia dapat mendorong individu untuk menjadi sibuk dengan ponsel mereka. Bagi mereka ponsel adalah media pengalihan saat mereka mengalami depresi, cemas, dan kesepian. Ini terutama berlaku untuk individu dengan kecemasan yang sudah ada sebelumnya, yang mungkin menyamakan ponsel mereka dengan selimut yang nyaman,” jelasnya.

Informasi mengenai Nomophobia yang ada saat ini menunjukkan hal itu lebih sering terjadi pada remaja dan orang dewasa muda.

 Baca Juga: Sebuah Cerita Inspiratif, Bangkit dari Keterpurukan Masa Pandemi

Para ahli belum menemukan penyebab spesifik jenis fobia ini. Tapi, mereka percaya bahwa Nomophobia disebabkan oleh berbagai faktor.

Merasa takut akan kesepian dan keterasingan berperan dalam pengembangan Nomophobia

Beberapa studi menunjukkan bahwa jenis fobia ini mulai meluas. Sebuah riset di tahun 2019 menunjukkan, 53 persen orang Inggris yang memiliki ponsel di tahun 2008 merasa cemas ketika tidak sedang memegang ponsel dan baterai habis.

 Baca Juga: YouTube Shorts, Fitur Baru dari YouTube yang Mirip TikTok

Nomophobia tidak hanya mempengaruhi pikiran, tetapi juga hubungan, di mana seseorang secara fisik hadir tetapi secara psikologis, pikiran mereka entah ke mana.

“Ketergantungan telepon juga dapat menempatkan pekerjaan dalam risiko jika orang tidak dapat menahan diri untuk tidak memeriksa online atau menjawab panggilan atau chat saat rapat atau dengan pelanggan,” tambah Dr Kinman.

Sebagian besar pecandu memiliki kecenderungan untuk memeriksa HP mereka. Data dari addictiontips.net rata-rata orang mengecek HP mereka 110 kali dalam sehari.

 Baca Juga: Menurut Google, Android Versi 10 Mempunyai Keunggulan Soal Kecepatan

Yang lebih mengejutkan,  para pecandu tingkat atas bisa mengecek HP sampai 900 kali per hari. Kebanyakan juga mengatakan mereka mengecek HP tanpa ada alasan apa pun. ***

 




Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler