Rusia Ungkap Bahwa Perjalanan ke Ruang Angkasa Membuat Otak Menjadi Rusak dan Berdampak Buruk Bagi Tubuh

19 Oktober 2021, 15:30 WIB
Rusia Ungkap Bahwa Perjalanan ke Ruang Angkasa Membuat Otak Menjadi Rusak / PEXELS/David Kopacz

SEMARANGKU - Studi Rusia mengungkapkan bahwa perjalanan ke ruang angkasa membuat sel-sel otak rusak.

Sebuah studi baru tentang otak lima kosmonot Rusia yang menghabiskan berbulan-bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional membeberkan fakta mengejutkan.

Mereka mengungkapkan bahwa perjalanan ke ruang angkasa dapat menyebabkan kerusakan serius pada tubuh dan pikirian manusia.

Para ilmuwan secara bertahun-tahun menghitung efek buruk dari perjalanan ruang angkasa.

Hal itu termasuk otot yang melemah dan penglihatan yang buruk.

Baca Juga: Ternyata Bagian Otak Manusia Ini Kontrol Rasa Cinta hingga Amarah

Penelitian itu adalah tanda paling jelas bahwa menghabiskan waktu di orbit dapat merusak sel-sel otak.

Lima kosmonot yang menghabiskan lima setengah bulan di orbit semuanya memiliki peningkatan tingkat biomarker yang menunjukkan kerusakan sel otak dalam tes darah yang diambil.

Tes itu diambil setelah menreka kembali dari ruang angkasa.

Para peneliti belum tahu apakah biomarker tersebut juga menunjukkan perubahan fungsi otak.

Namun mereka sadar dan tahu tentang pertanda buruk bagi kesehatan manusia.

"Ini adalah pertama kalinya bukti konkret kerusakan sel otak telah didokumentasikan dalam tes darah setelah penerbangan ruang angkasa," kata rekan penulis saraf studi senior dan ahli saraf Universitas Gothenburg Henrik Zetterberg dalam siaran pers.

Baca Juga: 8 Minuman yang Bisa Jadi Booster untuk Kesehatan Otak Manusia

Zetterberg menambahkan bahwa dia berharap penelitiannya dapat mengarah pada perawatan baru untuk membalikkan keadaan.

Tetapi sebelum itu bisa terjadi, dia dan yang lainnya perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apa, tepatnya, yang menyebabkan masalah.

"Untuk sampai ke sana, kita harus saling membantu untuk mencari tahu mengapa kerusakan muncul," kata Zetterberg.

"Apakah itu tidak berbobot, perubahan cairan otak, atau stresor yang terkait dengan peluncuran dan pendaratan, atau apakah itu disebabkan oleh sesuatu yang lain? Di sini, banyak studi eksperimental yang menarik pada manusia dapat dilakukan di Bumi. " ungkapnya dikutip dari Futurism.com.***

Editor: Ajeng Putri Atika

Tags

Terkini

Terpopuler