AS dan China Saling Modernisasi Kekuatan Militer Angkatan Laut Dominasi Pasifik, Siapa Paling Unggul

- 1 November 2020, 18:45 WIB
Kapal perang Amerika saat melakukan latihan di laut dekat Filipina bersama militer Jepang, kini Amerika dan China berlomba meodernisasi militer angkatan laut mereka untuk mendominasi laut Pasifik / US Navy
Kapal perang Amerika saat melakukan latihan di laut dekat Filipina bersama militer Jepang, kini Amerika dan China berlomba meodernisasi militer angkatan laut mereka untuk mendominasi laut Pasifik / US Navy /Petty Officer 2nd Class Erica Be/USS RONALD REAGAN (CVN 76)

Song Zhongping, seorang ahli militer yang berbasis di Hong Kong, mengatakan angkatan laut China akan menghadapi ancaman besar begitu angkatan laut AS mengerahkan senjata hipersonik pada kapal perusaknya dan itu pasti akan mendorong China untuk menindaklanjutinya.

"China telah mengambil langkah-langkah seperti melengkapi sistem senjata jarak dekat Type 730 dan varian supersonik rudal jelajah YJ-18 ke berbagai kapal angkatan laut, meningkatkan rudal permukaan-ke-udara untuk mencegat target yang masuk," katanya.

Baca Juga: Kemnaker Pastikan BLT Subsidi Gaji BPJS Gelombang 2 Cair Awal November, Cek Tanggalnya di Sini

China juga memiliki rudal hipersonik, DF-17, sejenis rudal balistik yang dirancang untuk membawa kendaraan luncur hipersonik yang diluncurkan pada parade militer Hari Nasional China pada 1 Oktober 2019.

Ini adalah sistem senjata hipersonik operasional pertama China dan salah satu yang pertama di dunia yang dioperasikan penuh awal. Tapi tidak bisa diluncurkan dari kapal perang.

Michael Fabey, penulis angkatan laut Amerika untuk Jane dan editor Jane’s Fighting Ships, mengatakan bahwa rencana AS untuk melengkapi kapal perusaknya dengan rudal hipersonik tampak terlalu dini dan ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk membuatnya layak.

Baca Juga: Info Gelombang 11 Kartu Prakerja, Pendaftaran dan Bocoran Jadwal, Lengkapi Syarat Ini Sebelum Daftar

“Tidak ada hipersonik angkatan laut untuk dipasang di kapal, bahkan untuk pengujian. Mereka bahkan belum mengetahui jenis modifikasi apa yang diperlukan untuk kapal perusak, apalagi memberi harga atau melakukan analisis kelayakan nyata untuk melakukan pekerjaan itu, ”katanya.

"Dan jika mereka memutuskan untuk melakukan ini, dari mana uang yang akan diperoleh untuk rudal, pengujian, modifikasi kapal, dan sebagainya?"

Malcolm Davis, seorang analis senior dalam strategi dan kemampuan pertahanan di Institut Kebijakan Strategis Australia, mengatakan rencana AS mencerminkan kesadaran bahwa AS berada di belakang China dan Rusia terkait senjata hipersonik dan tampaknya berusaha mengejar ketinggalan.

Halaman:

Editor: Heru Fajar

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah