China Baru Saja Uji Coba Pasukan Drone Bunuh Diri, Bisa Diluncurkan dari Truk dan Helikopter

- 16 Oktober 2020, 09:36 WIB
Foto tangkap layar dari SCMP mempelihatkan drone bunuh diri milik China sedang di uji coba namun masih dalam tahap penyempurnaan dan bisa diluncurkan dari truk maupun helikopter
Foto tangkap layar dari SCMP mempelihatkan drone bunuh diri milik China sedang di uji coba namun masih dalam tahap penyempurnaan dan bisa diluncurkan dari truk maupun helikopter /Weibo vis SCMP

SEMARANGKU - Kemajuan China di teknologi militer patut dipuji, belum lama ini Tiongkok sudah uji coba segerombolan pasukan pesawat drone bunuh diri, Drone ini bisa diluncurkan dari truk maupun helikopter.

Tensi meningkat di Laut China Selatan maupun konflik perbatasan adalah salah satu alasan mengapa militer Tiongkok kembangkan teknologi selain tentu saja untuk kemanan nasional.

China telah mengembangkan "drone bunuh diri" baru dengan berbiaya rendah yang dikirim dalam jumlah banyak untuk menyerang target, menurut laporan media setempat.

Baca Juga: Vaksin Merah Putih Uji Coba November, Digarap UGM, ITB, UI dan 3 Institusi lain, Lawan Covid-19

Baca Juga: Jangan Khawatir Jika Kuota Internet Gratis 50 GB Habis, Telkomsel Beri 10 GB Lagi, Syarat Mudah

Video Peluncuran Drone Bunuh Diri

 Drone bunuh diri itu ditugaskan sebagai bagian dari strategi fusi militer-sipil pemerintah, kata orang dalam Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) yang meminta anonimitas saat mengatakan kepada South China Morning Post.

Dia tidak memberikan detail pesawat tersebut, tetapi tampaknya mirip dengan drone serangan taktis pertama negara itu, jika melihat dari video yang tersebar di aplikasi Weibo. Namun sepertinya kebijakan tersebut berupaya untuk meningkatkan pembangunan militer dengan dukungan sektor sipil dan swasta.

Sekelompok pesawat udara tak berawak dengan sayap tetap diuji bulan lalu oleh pengembang, sebuah lembaga penelitian di bawah China Electronics Technology Group Corporation milik negara, menurut video yang dirilis oleh perusahaan.
Ini menunjukkan drone layaknya kamikaze ini diluncurkan dari kendaraan taktis ringan dan dari helikopter.

Baca Juga: Isi Percakapan Grup WA 4 Aktivis KAMI Medan yang Diduga Provokasi Aksi Anarkis Penolakan UU Ciptaker

Baca Juga: MAKIN PANAS, Tiongkok Uji Coba Drone dan Peluncur Roket Baru Dekat wilayah Perbatasan dengan India

Sebelumnya perusahaan telah melakukan tes serupa. Sedang pada November 2017, di lembaga penelitiannya, China Academy of Electronics and Information Technology, melakukan apa yang diyakini sebagai eksperimen terbesar, yang melibatkan 200 pesawat kecil bersayap tetap.

Dalam video tersebut, beberapa drone terlihat ditembakkan dari peluncur yang dipasang di belakang versi modifikasi kendaraan taktis ringan truk Dongfeng Mengshi milik PLA dan dua dari helikopter.

Pesawat tak berawak itu tampaknya mirip dengan CH-901, drone serang taktis pertama China dan bagian dari seri yang dikembangkan oleh China Aerospace Science and Technology Corporation milik negara.

Baca Juga: Telkomsel Beri Kuota Internet Gratis dan Paket Murah 15 GB - 20 GB Rp 6 Ribu, Ini Cara Dapatnya

Baca Juga: Kronologi Valentino Rossi Positif Covid-19, Bagaimana Bisa? Ini Rilis Resmi dari Tim Yamaha MotoGP

Spesifikasi Drone CH-901 berukuran kecil panjangnya hanya 1,2 meter (3,9 kaki) dan berat 9kg (20lbs) tetapi dapat mengudara selama 120 menit dan menuju target dengan kecepatan 150 km/jam sebelum meledak.

Sementara itu orang dalam militer tidak memberikan rincian tentang jenis drone yang diuji bulan lalu, dia mengatakan China telah meningkatkan teknologi drone yang dikembangkan pada tahun 2012 dan sekarang mencoba mengintegrasikannya dengan perangkat keras baru lainnya.

Klip video pendek tersebut menunjukkan bagaimana sekumpulan drone bunuh diri dapat dengan cepat dikerahkan ke zona perang, diluncurkan dari darat dan udara, untuk menyerang target. Mereka terlihat terbang dalam formasi, dengan gerakan mereka diarahkan dari jarak jauh dari perangkat seperti tablet.

Baca Juga: Penyebab BLT Subsidi Gaji Tahap 5 Rp 1,2 Juta Gagal Cair ke Rekeningmu, Hindari Ya!

Baca Juga: BMKG: La Nina Picu Bencana Hidrometeorologi Tsunami-Gempa, Menko Luhut Beri Pesan Ini

Baik laporan media China dan AS telah menyarankan PLA mungkin sudah menggunakan drone bunuh diri, tetapi orang dalam militer mengatakan bahwa mereka masih bergulat dengan masalah teknis.

“Masih dalam tahap pengembangan awal dan masalah teknis belum terselesaikan,” ujarnya. “Salah satu perhatian utama adalah sistem komunikasi dan bagaimana menghentikannya agar tidak macet. Militer telah menemukan bahwa kecerdasan buatan yang digunakannya terlalu lambat untuk bereaksi."

Baca Juga: Valentino Rossi Positif Covid-19, Ini Pernyataan Resmi Yamaha, Siapa Penggantinya, Jorge Lorenzo ?

Baca Juga: Bulan Ini Bisa Dapat Kuota Internet Gratis Kemdikbud 60 GB, Khusus Nomor Telkomsel, Begini Caranya

Dewasa ini perang menggunakan drone menjadi semakin penting, dan China adalah salah satu dari banyak negara yang berlomba untuk mengembangkan teknologinya. AS telah mengerahkan drone untuk serangan pemenggalan kepala di Timur Tengah, termasuk untuk membunuh komandan tinggi Iran Qassem Soleimani pada Januari lalu. ***

Editor: Heru Fajar

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x