Presiden Duterte Bakal Telpon Amerika Jika China Serang Angkatan Laut Filipina di Laut China Selatan

- 23 September 2020, 21:28 WIB
Ilustrasi Kapal Rudal China atau Tiongkok/Xinhua/
Ilustrasi Kapal Rudal China atau Tiongkok/Xinhua/ /

Baca Juga: Kronologi Seorang Pria Mendapat Hukuman Mati Diduga Karena Tolak Masuk Islam dan Menghina Nabi

Rabena mengatakan bahwa ketika Pompeo mengunjungi Filipina pada Maret 2019, Pompeo mengatakan bahwa "jika China memulai serangan bersenjata terhadap anggota angkatan bersenjata Filipina atau kapal atau pesawat publik mana pun di Laut China Selatan, Perjanjian Pertahanan Bersama akan diaktifkan."

Sejak 1951 AS dan Filipina telah memiliki Perjanjian Pertahanan Bersama yang mengikat mereka untuk saling mendukung jika terjadi serangan.

Di bawah presiden AS sebelumnya, Barack Obama, AS mundur dari komitmen konkret untuk menerapkan perjanjian tersebut pada sengketa wilayah maritim Filipina dengan China.

Baca Juga: Ang Rita Sherpa, Penakluk Puncak Everest 10 Kali, Dinyatakan Meninggal Dunia

Baca Juga: PBB Desak Turki untuk Selidiki Dugaan Kejahatan Perang di Suriah Utara

Locsin mengatakan, "pemerintahan Obama adalah administrasi Demokrat yang cenderung tenang dan telah tunduk kepada China, itulah sebabnya kami kehilangan terumbu karang," dia mengacu pada Scarborough Shoal yang telah diduduki China sejak 2012 setelah perselisihan dengan Manila. ***

 

Halaman:

Editor: Heru Fajar

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x