Network
SEMARANGKU – Konflik Amerika dan Tiongkok terus memanas. Tidak hanya pertarungan militer dan ekonomi dua, namun pada beberapa aplikasi buatan Tiongkok seperti TikTok dan WeChat mendapat imbasnya.
Konflik tersebut dimulai beberapa minggu sebelumnya, pemilihan presiden Amerika Serikat yang kontroversial, di mana Tiongkok sering menjadi sasaran Donald Trump dan kandidat Demokrat Joe Biden, mulai berdiskusi tentang pandemi covid-19 hingga perdagangan dan teknologi.
Dikutip dari Antara News, Sabtu 19 September 2020, pemerintah Donald Trump pada jumat waktu setempat melarang dua aplikasi Tiongkok, yaitu TikTok dan WeChat berada di took aplikasi Amerika Serikat mulai Minggu malam.
Baca Juga: Pilih Transaksi Digital Selama Masa PSBB, Simak Cara Top Up ShopeePay
Baca Juga: 6 Cara Menghilangkan Varises yang Mengganggu Penampilan Anda, Ayo Tampil Percaya Diri Lagi
Pejabat Administrasi Amerika menyebutkan, larangan tersebut untuk melindungi keamanan nasional dan mencegah Beijing mengeksploitasi data pengguna dan menyebarkan propaganda.
TikTok dan WeChat hingga saat ini berkembang secara pesat dan banyak pengunduhan sebelum larangan tersebut diberlakukan.
Terbukti, dalam kurun waktu 3 bulan, pengguna TikTok di Amerika Serikat sebanyak 100 juta. Sedangkan WeChat per Agustus sebanyak 3,3 juta pengguna aktif.
Baca Juga: Donald Trump Berencana Blokir Pengunduhan TikTok dan WeChat di AS Pada Hari Minggu
