SEMARANGKU – Tragedi 9 September atau 9/11 adalah tragedi yang paling mengerikan yang pernah terjadi sepanjang masa. Kejadian dimana beberapa maskapai pesawat Amerika dibajak oleh kelompok teroris Al-Qaeda dan ditabrakan ke beberapa bangunan, salah satunya adalah menara kembar World Trade Center atau WTC.
Kejadian ini biasanya diperingati dengan membacakan nama nama korban dari tragedi WTC 9 september secara langsung. Namun, karena adanya pandemi korona ini, pembacaan nama nama korban akan dilangsungkan dengan rekaman suara.
Beberapa orang menerima hal yang berbeda dari peringatan tragedi WTC 9 September pada tahun sebelumnya tersebut. Namun, ada juga yang masih menolak dan mengadakan acara pembacaan nama korban sendiri di gereja.
Baca Juga: Rachmat Gobel Temui Ganjar Pranowo Bahas Investasi Industri Kecil Menengah dan Ominbus Law
Baca Juga: Militer India Kerahkan Kendaraan Tempur untuk Respon Provokasi Militer Tiongkok
Keluarga dari korban 9/11 diperbolehkan untuk datang di museum untuk ikut memperingati 9/11, tapi dengan syarat tetap mematuhi protokol kesehat korona.
Bel akan dibunyikan pada pukul 8:46 pada pagi hari menandai waktu ketika penerbangan Amerika maskapai 11 menabrak menara utara WTC, lalu pada 9:02 ketika penerbangan Amerika maskapai 175 menabrak menara selatan WTC.
Pukul 9:37 ketika penerbangan Amerika Maskapai 77 menabrak Pentagon, 9:59 ketika menara utara WTC rubuh, 10:02 ketika penerbanga Amerika maskapai 93 menabrak di Shanksville, Pennsylvania dan 10:29 ketika menara selatan rubuh.
Baca Juga: Microsoft Ungkap Peretas Asing Mengincar Konsultan Kampanye Donald Trump dan Joe Biden