Network
SEMARANGKU - Sedikitnya 17 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya luka-luka ketika sebuah pesawat penumpang Air India Express yang mengangkut warga India dari Dubai melewati landasan pacu dalam hujan lebat di dekat kota selatan Kozhikode pada hari Jumat 7 Agustus 2020.
"Penerbangan Boeing-737 dari Dubai ke Bandara Internasional Calicut membawa 190 penumpang dan awak," kata kementerian penerbangan sipil dalam sebuah pernyataan. Di antara mereka ada 10 bayi.
Rekaman televisi menunjukkan petugas penyelamat bergerak di sekitar reruntuhan di tengah hujan lebat. Pesawat terbelah menjadi setidaknya dua bagian setelah badan pesawat terpotong saat jatuh ke lembah dengan kedalaman 35 kaki, kata pihak berwenang.
Baca Juga: Manchester City Lolos 8 Besar Liga Champions Kalahkan Real Madrid, Raheem Sterling Capai 100 Gol
Baca Juga: Delapan Pasien Covid-19 Tewas dalam Kebakaran RS di India, Gara-Gara APD Terbakar
“Karena kondisi cuaca, dia tidak bisa mendarat untuk pertama kali, jadi dia melakukan perubahan haluan dan mencoba mendekatinya dari arah yang berbeda,” jelas Menteri Penerbangan Sipil Hardeep Singh Puri di nasional DD News.
Dia juga menambahkan bahwa penyelidikan yang akan dilakukan untuk mengungkapkan penyebab kecelakaan itu.
Puri mengatakan pihak berwenang berhasil menyelamatkan sebagian besar penumpang karena pesawat tidak terbakar saat menuruni lereng di ujung landasan pacu. Landasan pacu itu terletak di ketinggian dan memiliki turunan yang curam di salah satu atau kedua ujungnya.
Baca Juga: Kasus Virus Corona di Filipina Melampaui Indonesia, Tertinggi di Asia Tenggara
Baca Juga: Juventus vs Lyon: Gol CR7, Tak Cukup untuk Bawa Juventus ke Babak 8 Besar Liga Champions 2020
"Kabar baiknya, pesawat itu putus dan kami bisa segera mengakses penumpang," kata Puri. Dia mengatakan operasi penyelamatan telah selesai.
Kantor kepala menteri negara bagian Kerala, tempat bandara itu berada dan merupakan rumah bagi banyak orang India yang bekerja di Timur Tengah, mengatakan bahwa selain 17 orang tewas, 173 orang lainnya telah dirawat di rumah sakit.
Itu adalah kecelakaan pesawat penumpang terburuk di India sejak 2010, ketika penerbangan Air India Express lainnya dari Dubai melampaui landasan pacu di atas meja di Mangalore, sebuah kota di selatan, dan meluncur menuruni bukit, menewaskan 158 orang seperti dilansir dari Reuters.
Baca Juga: Galaxy Note 20 atau Galaxy Note 20 Ultra, Ini Perbedaan Spesifikasi dan Harga Tiap Modelnya
Baca Juga: Juventus vs Lyon: Gol CR7, Tak Cukup untuk Bawa Juventus ke Babak 8 Besar Liga Champions 2020
Laporan media menunjukkan pesawat tergelincir dari landasan pacu Calicut, jatuh dengan mengarah ke tanah.
Boeing mengatakan sedang mengumpulkan lebih banyak informasi tentang insiden itu, memantau situasi dengan cermat dan menawarkan bantuan kepada pengguna pesawatnya.
India, yang menutup semua perjalanan udara pada akhir Maret untuk mencegah penyebaran virus corona, telah memulai kembali perjalanan udara internasional yang terbatas.
Baca Juga: 6 Tanda Orang Sedang Berbohong Menurut Agen FBI, Diantaranya Lewat Wajah dan Gerakan
Baca Juga: MotoGP Brno: Pecco Bagnaia Patah Tulang Kering, Absen Dua Seri, Michele Pirro Gantinya?
Air India Express AXB1344 adalah penerbangan repatriasi yang dioperasikan pemerintah untuk orang India yang sebelumnya tidak dapat kembali ke rumah karena pembatasan sosial.
Tayangan TV menunjukkan hidung pesawat menabrak dinding bata, dengan bagian tengah pesawat hancur lebur.
Saluran berita TV lokal memperlihatkan penumpang, beberapa dari mereka terbaring tak bergerak di tandu, dibawa ke rumah sakit dikelilingi oleh petugas kesehatan yang mengenakan masker karena pandemi Covid-19.
Baca Juga: Tim yang Lolos ke Babak 8 Besar Europa League, Lengkap dengan Jadwal Pertandingan Liga Eropa
Baca Juga: Update Daftar Harga Ponsel Oppo Terbaru Agustus 2020, Dari yang 1 Juta Hingga 17 Juta.
“Duka karena kecelakaan pesawat di Kozhikode,” kata Perdana Menteri Narendra Modi dalam akun twitternya. “Pikiranku bersama mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai. Semoga yang terluka pulih secepatnya." ***
